Mohon tunggu...
Indarwati Indarpati
Indarwati Indarpati Mohon Tunggu... -

Seorang ibu rumah tangga biasa berbuntut 3 yang belajar jadi penulis di Kompasiana. :-)

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Godaan Tengah Malam

30 November 2011   05:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:01 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hal yang paling menyebalkan saat hamil tua adalah sebentar-sebentar ke kamar kecil. Selain bahwa seorang ibu hamil biasanya mulai bosan dan lelah dengan kondisi fisiknya yang makin dirasa tak nyaman. Kandung kemih yang tertekan rahim membuat dia sebentar-sebentar merasa perlu mengeluarkan isinya. Tak peduli siang maupun malam. Kalau itu terjadi siang hari, tak terasa begitu menyiksa. Tapi bagaimana saat itu terjadi malam hari dimana justru waktu paling afdol untuk istirahat? Sebagai perempuan yang pernah merasakan 3 kali hamiil tua, harus saya akui, sangat mengesalkan ketika sedang asyik-asyiknya tidur, tiba-tiba panggilan alam mendesak, membuat mimpi indah buyar lalu bersijingkat ke kamar mandi. Itu bisa terjadi 3-4 kali dalam semalam.

Adalah sebuah kejadian yang kemudian membuat saya manggut-manggut, bahwa kondisi fisik itu, ketidaknyamanan itu, direncanakan olehNya bukan sekedar untuk ‘mengganggu’ tidur manusia.

“Aku kadang masih suka terkaget-kaget Mbak, kalau terbangun,” begitu pengakuan seorang sahabat.” Bahkan sampai pusing kepala ini.”

“Iya, soalnya biasanya bisa tidur nyenyak. Sekarang dan tiba-tiba punya bayi, nggak bisa gitu lagi.”

Sahabat itu mengangguk mengiyakan. Sekitar 8 tahun berumahtangga belum dikaruniai momongan mereka akhirnya memutuskan untuk mengambil anak saudaranya. Si sepupu yang kondisi ekonominya pas-pasan senang-senang saja, bahkan sejak awal sudah merencanakan anak keduanya diberikan ke sepupunya. Selain sebab ekonomi, jarak kelahiran anak pertama dan kedua terlampau dekat. Sahabat saya itu, berharap dengan mengangkat anak bisa menjadi ‘pancingan’ punya anak kandung.

Meneruskan curhat, mau tak mau harus saya akui, tidaklah semua kerepotan, kesulitan, kepayahan selama hamil terutama hamil tua itu sia-sia. Dia semacam kawah penggodokan bagi calon ibu agar setelah melahirkan tak terkaget-kaget begitu si makhluk mungil yang semula bisa diajak kemana saja apa saja kapan saja, sekarang memiliki ruang dan waktu sendiri. Menyedot energi dan perhatian si ibu tanpa peduli. Termasuk bangun tengah malam untuk minum susu atau ‘sekedar’ pup dan pipis.

Hamil, melahirkan, memiliki bayi, memang moment paling memayahkan fisik mental sekaligus menakjubkan bagi seorang ibu, terutama bagiku. Bagaimana denganmu? :)

Tanah Baru, 29/11/’11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun