Saya mengenal Wempy Dyocta Koto dalam sebuah presentasi bisnis yang dirancang oleh salah satu sahabat saya yang juga pengusaha, sahabat saya ini pengusaha di bidang Turbin Arus Laut, Nurana Indah Paramita. Kedua pengusaha sukses itu berteman baik dan saling berbagi link di dunia usaha, Mita, sahabat saya memberikan kesempatan pada saya untuk mempresentasikan jasa Indscript Corp sekitar bulan Oktober 2012, dimana pada saat itu Wempy sedang mencari pengusaha Indonesia yang siap bermetamorfosa menjadi pengusaha global.
Pertemuan kami sebetulnya cukup membuat saya kram otak karena Wempy tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik dan saya harus berbicara dalam bahasa Inggris yang juga tidak baik. Jadilah presentasi itu menggunakan dua bahasa carut marut.
Setelah pertemuan pertama kami itu, kami tidak saling terhubung sama sekali. Hingga di bulan Desember 2012 saya mengirimkan sebuah proposal penawaran jasa pada Wempy dan wooow, saya dihubungi kembali oleh Wempy. Dia meminta saya kembali presentasi melalui skype mengenai bisnis saya.
Sejak itulah kami mulai intens saling terkoneksi dan Wempy menjadi mentor bisnis yang luar biasa bagi saya hingga saat ini. Ada banyak inspirasi bisnis yang saya serap darinya, meski saya juga sering sekali terkena kritik pedas dalam hal perbaikan bisnis yang saya jalankan, “Tugas pengusaha untuk bisa sukses adalah mendengar, mendengar, dan mendengarkan. Setelah mendengarkan lalu perbaiki, perbaiki, dan perbaiki.” Dan kebiasaan saya MENDENGARpun terasah dengan baiknya setelah berinteraksi dengan Wempy.
Saya mendengarkan berbagai petuah, kritik, dan sarannya untuk perbaikan bisnis saya di masa depan. Wempy akhir tahun lalu masuk ke dalam “40 Under 40” dan menyebutnya sebagai “Master of global business” di Fortune Magazine Indonesia, memasukkan namanya di dalam rubrik. Di media lain Wempy dijuluki sebagai “International Jetsetting Entrepreneur” dan “Indonesia’s James Bond”, karena ia nyaris tidak berhenti terbang dari satu negara ke negara lainnya. Kata "Bisnis Global" sangat melekat pada sosoknya dan inilah Wempy yang saat ini menjadi mentor saya, Wempy Dyocta Koto, Global Chief Executive Officer dari Wardour and Oxford, sebuah perusahaan konsultan bisnis yang beroperasi di skala internasional.
Wempy selama 15 tahun berkarir di perusahaan internasional seperti American Express di Australia, Young & Rubicam, Ogilvy One World Wide dan Wunderman. Selain itu, Wempy telah memimpin tim internasional untuk meluncurkan produk dan jasa paling terkenal termasuk American Express, Sony, Nokia, Citigroup, Samsung, SAP, LG Electronics, Microsoft, Palm, Lenovo, BP dan Nokia.
Wempy sempat menduduki posisi Direktur Regional untuk seluruh Eropa, Timur Tengah, dan Afrika di Wunderman, sebuah jaringan pemasaran terbesar di dunia. Lalu, ia menjadi Direktur Bisnis Global di San Francisco, dengan beberapa klien global termasuk Sony dan adidas.
Kepindahannya dari London ke Jakarta, pada tahun 2012, telah membawa sejumlah merek lokal go internasional. Hal tersebut, didorong oleh janjinya untuk memberikan kontribusi terhadap Indonesia. Wempy membawa misi untuk membuat perusahaan-perusahaan Indonesia menjadi perusahaan global yang diakui dunia. Tidak perlu menunggu waktu lama, hanya dalam waktu 6 bulan, beberapa merek Indonesia pun mulai memasuki pasar internasional. Sebut saja Kebab Turki Baba Rafi yang semakin mendunia setelah dibuka di pasar Malaysia dan Filipina, Ayam Bakar Mas Mono dan Sour Sally.
Termasuk Maicih, si keripik pedas yang sempat menghebohkan Indonesia telah berhasil go internasional. Wempy memoles merk Maicih menjadi Spicy Granny. Keripik Spicy Granny pertama kali ditujukan untuk pasar di Singapura, Malaysia, Australia, India, Thailand, Amerika, dan Inggris.
Wempy juga meraih Asia Pacific Entrepreneurship Award, sebuah penghargaan paling bergengsi untuk para wirausahawan di kawasan Asia Pasifik. Selain penghargaan tersebut, tahun 2013, Wempy juga termasuk dalam daftar CEO paling sosial sedunia di urutan 120, penghargaan yang diberikan oleh agensi komunikasi “Strategic Objective”. Dia satu-satunya CEO asal Indonesia yang berada dalam daftar ini, CEO lainnya yang memimpin di daftar ini adalah Oprah Winfrey, Bill Gates, Richard Branson, Donald J. Trump, Rupert Murdoch, Warren Buffett, Tony Fernandes, dan Marissa Mayer.
Selain mendapatkan penghargaan-penghargaan tersebut, pemerintah Indonesia pun menunjuk Wempy sebagai strategy Director untuk SMEE Summit, rangkaian acara APEC 2013. Wempy juga Menjabat sebagai penasihat internasional untuk ASEAN -Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara- dan anggota KADIN, Wempy bertanggung jawab untuk mendorong kewirausahaan dan perdagangan di seluruh wilayah.
Di samping bisnis, Wempy juga mendedikasikan sebagian waktunya untuk kegiatan kemanusiaan global. Untuk itu, dia juga bekerja secara sukarela di Royal London Hospital. Sebagai tambahan, dia juga berpartisipasi dalam lari maraton London, New York dan Tokyo untuk menggalang dana sosial untuk anak-anak yang terkena kanker. Kegiatan ini disahkan oleh Putri Diana, Princess of Wales, tahun 1987.
Selain memimpin Wardour and Oxford, Wempy menjadi Chairman untuk lebih dari 20 perusahaan di Amerika, Eropa, Timur Tengah, dan Asia Pasifik. Dia juga menjabat Chief Marketing Officer di Systec Group, salah satu perusahaan modal ventura yang terkemuka di Indonesia, yang tidak hanya memberikan modal akan tetapi juga mengedukasi dan mentransfer pengetahuan kepada starup Indonesia yang berkembang. Wempy ditunjuk langsung oleh UNESCO sebagai Chief Executive Officer untuk ISIC Indonesia, yang menghubungkan 60 juta lebih pelajar Indoensia kepada benefit di seluruh dunia. Dia pun menjadi host untuk acara “The Inspiration Sessions” dan akan terbang keliling dunia berbincang dengan pengusaha unggulan tingkat dunia. Dia juga menulis untuk media bisnis tingkat internasional dan menjadi pembicara di acara kemahasiswaan ataupun konferensi pengusaha di seluruh dunia.
Wempy memegang gelar BA di bidang komunikasi dari University of Technology, Sydney dan Master in International Studies dari Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia.
Meskipun menghabiskan hidupnya di Australia, United Kingdom, Singapura, Hong Kong dan Amerika Serikat, Wempy sangat bangga menjadi orang Indonesian, dan sekarang dia menetap di Jakarta.
Wempy Dyocta Koto adalah sosok yang luar biasa di mata saya, seorang pemberi inspirasi dan energi positif tanpa henti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H