Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suara Guru Akankah Didengar?

12 Februari 2024   11:45 Diperbarui: 12 Februari 2024   11:46 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa kampanye sudah selesai sejak 10 Februari 2024 pukul 23.59 menit sabtu malam ahad kemarin. Berganti menjadi suatu masa tenang dari hiruk pikuk kampanye Pemilu 2024 baik itu pemilihan presiden dan pemilihan legeslatif. Tinggal menanti suara yang akan didapatkan pada tanggal 14 Februari 2024 rabu lusa. Tentunya kita akan melihat siapa sang pemenang Pemilu 2024 nanti akankah sama dengan prediksi dari hasil lembaga survey ataukah akan ada perbedaan dan kejutan dalam Pemilu 2024.

Sebagai warga negara yang baik taat akan konstitusi kita akan memilih para pemimpin yang sesuai dengan visi dan misi yang kita miliki. Sesuai dengan apa yang kita harapkan setelah proses pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024 nanti. Tentunya akan ada harapan baru yang akan dibangun para pemimpin yang akan kita pilih 5 tahun ke depan. Harapan baru ada proses perubahan dan berkelanjutan dari periode 5 tahun sebelumnya. Karena proses hajat hidup masyarakat Indonesia akan ditentukan pada masa Pemilu 2024 saat ini.

Beragam visi dan misi para calon legeslatif dan calon presiden dan wakil presiden sudah diutarakan pada masa kampanye kemarin. Baik melalui media sosial, media televisi ataupun media lainnya. Ada juga para caleg yang turun langsung ke masyarakat pemilih begitu para calon presiden dan wakil presiden turun ke bawah untuk sosialisasi program kebijakan jika dia terpilih nantinya. Isu-isu terkait kemiskinan, korupssi, ketahanan nasional baik pangan dan keamanan serta isu-isu sosial lainnya menjadi tema pembahasan pada masa kampanye kemarin.

Paling penting adalah bagi penulis yang merupakan seorang pendidik terkait dengan masalah guru dan pendidikan nasional ke depannya. Masalah suara guru yang telah disuarakan selama ini baik secara langsung disampaikan dalam forum bersama kementrian melalui diskusi, seminar ataupun melalui tulisan di media massa cetak maupun online, ataupun juga melalui media sosial. Suara guru menantikan kebijakan yang berpihak kepada guru dan nasib pendidikan nasional 5 tahun ke depan nanti. Tentunya ada perubahan dan perbaikan secara substansi terkait kurikulum merdeka dan perbaikan kesejahteraan guru.

Suara guru betul-betul didengar selama 5 tahun ke depan oleh para pemangku kepentingan dan para pejabat yang kelak pemenang pemilu 2024. Tak ada lagi diskriminasi dan kriminalisasi kepada guru yang memang tugasnya memberikan pelayanan pendidikan berupa pengajaran dan mendidik. Guru tak lagi merasa takut untuk mengajar di dalam kelas tanpa ada intimidasi dari pihak manapun kebebasan dan kemerdekaan mengajar perlu diwujudkan dalam negara Indonesia setelah Pemilu 2024. 

Kurikulum memang tak perlu diganti dengan kurikulum baru cukup diperbaiki hal-hal yang subtansi dan memang guru diberikan kebebasan dalam proses kegiatan belajar mengajar sesuai ketentuan UU. Beban administrasi guru yang menjadi hambatan selama pun juga perlu diperbaiki seperti modul ajar dan penilaian kinerja guru juga diperbaiki. Wajah guru tetap sumringah di dalam kelas tanpa ada beban adminstrasi yang membuatnya pusing kepala.

Suara guru terkait nasib dan kesejahteraan harus betul-betul diwujudkan dengan seadil-adilnya. Karena ditangan para gurulah nasib pendidikan dan peserta didik di Indonesia dibebankan dalam pundak guru. Tak ada dalil potongan selain potongan pajak yang berhak diterima oleh guru. Nasin guru honorer dan guru di daerah tertinggal menjadi catatan yang harus dituntaskan. Berikan kesejahteraan kepada para guru sesuai dengan tugas pokok yang dilakukannya dan sesuai dengan UMP yang berlaku.

Berharap selama 5 tahun ke depan guru betul-betul diperhatikan oleh pemerintah baru nantinya hasil pemilu 2024. Berikan yang terbaik kepada suara guru yang telah memberikan andil terhadap perubahan dan perbaikan AKHLAK peserta didik. Merangkul guru selama 5 tahun ke depan dalam berkolaborasi dalam mewujudkan Indonesia emas ditahun 2045 nanti. Perhatian kepada guru dalam urusan kesejahteraan ditunggu selama 5 tahun ke depan. Ketika proses kesejahteraan dan perhatian yang diberikan oleh pemerintah selama 5 tahun ke depan pasti para guru itu akan memberikan kontribusinya yang lebih baik dari sebelumnya.

Guru tak lagi dipersalahkan ketika terjadi penurunan kualitas peserta didik. Guru tak lagi dipersikusi jika ada kekurangan dalam mengajar. Guru tak lagi diintimidasi oleh pihak manapun dalam memberikan proses pendidikannya. Guru tak lagi dibebenai oleh pernak-pernik administrasi yang menjadi beban. Cukup diberikan kebebasan dalam mengajar selama 24 Jam tatap muka dikelas selama seminggu dan tugas tambahan lainnya sesuai UU. Tak ada lagi paksaan untuk mengajar selama 35 jam tatap muka dalam 1 minggu diluar tugas tambahan. Guru mengajar 24 jam dan tugas tambahan sebagai walas, pembina ekskul dan lainnya itu sudah cukup. Perhatian kepada guru baik kesejahteraan maupun kesehatan sangat penting

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun