Minggu 3 Desember merupakan sesuatu yang istimewa bagi Kader Persyarikatan Muhammadiyah DKI yang merayakan miladnya ke 111 tahun. Sebanyak 5000 kader persyarikatan Muhammadiyah dari struktur Muhammadiyah, Organisasi Otonom mulai dari Aisyiah, Nasyiatul Aisyah, IMM,IRM, Pemuda Muhammadiyah, TK ABA, Tapak Suci, Hizhbul Wathan serta lembaga pendidikan Muhammadiyah dari SD hingga PTM hadir dalam perayaan MILAD Muhammadiyah di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Jakarta Timur
Semarak Milad Muhammadiyah Provinsi DKI ke 111 tahun memberikan pesan kepada seluruh penjuru masyarakat Tanah Air bahwa kemajemukan yang telah diikat Proklamasi kemerdekaan RI dan rasa bhineka tunggal ika. Tema yang diusung dalam milad Muhammadiyah ke 111 ini yakni "Ikhtiar Menyelamatkan Semesta" di tengah diserupsi perkembangan masyarakat global. Kemudian pesan yang mendalam bahwa Muhammadiyah menunjukkan telah hadir dalam rangkan menyelematkan semesta dengan amal usaha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan turut membersamai dalam perjuangan kebangsaan selama ini.
Pesan dalam semarak Muhammadiyah ke III DKI Jakarta yang disampaikan oleh Prof.Dr. Haedar Nashir dalam sambutannya di acara milad Muhammadiyah di Pedepokan Pencak Silat Pertama, Haedar Nashir berpesan, sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah harus terus menghidupkan semangat spiritualitas dan religiusitas kehidupan beragama bagi seluruh kehidupan warga Muhammadiyah. Kedua, pesan Haedarselanjutnya agar pengurus dan warga Muhammadiyah senantiasa makmurkan masjid di cabang-ranting sehingga menjadi kekuatan pemandu kehidupan warga. Cerdaskan, cerahkan, dan makmurkan warga di akar rumput menuju Masyarakat Berkemajuan. Hidupkan Keluarga Sakinah sebagai pranata penting masyarakat berperadaban utama! Ketiga, Muhammadiyah hadir dengan amal usaha di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, ekonomi, dan lainnya. Maka tingkatkan kualitas amal usaha yang ada itu. Lalu kembangkan ke amal usaha itu lebih baik lagi, misalnya dengan memperkuat bidang ekonomi dst. Keempat, revitalisasi pergerakan. Haedar berpesan, harus ada pembaruan tata kelola organisasi. Sistem organisasi harus dikembangkan menjadi organisasi modern yang senantiasa menyesuaikan perkembangan ilmu dan teknologi. Kelima, transformasi sumber daya manusia. Maknanya, Muhammadiyah hendaknya senantiasa mengayomi dan mengasuh anak-anak muda kita. Merekalah nantinya yang akan menjadi masa depan Muhammadiyah.
Muhammadiyah tercatat telah tersebar di 35 provinsi di Indonesia dan bahkan memiliki cabang di 30 negara. Amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah antara lain 172 perguruan tinggi (terdiri dari 83 universitas, 53 sekolah tinggi, 36 bentuk lainnya), 122 rumah sakit (plus 20 RS dalam proses pembangunan), 231 klinik, 5345 sekolah/madrasah, 440 pesantren, 1.012 Aumsos (panti asuhan, dll), 20.465 aset wakaf, dan sedikitnya lahan seluas 214.742.677 m2. Artinya Muhammadiyah telah bergerak menyelematkan semesta untuk kemajuan peradaban bangsa Indonesia. Muhammadiyah telah memberikan hal yang berarti untuk kebermanfaatn umat bangsa dan negara Indonesia.
Kemudian dalam milad Muhammadiyah ada rangkaian pertunjukkan seni tari kolosal bertajuk nusantara yang dimainkan oleh TK Aisyiah Busthanul Athfal se DKI Jakarta. Tarian yang menggema dengan mengenakan pakaian adat Daerah, tari dan gerak lagu dari seluruh nusantara menjadi satu dengan kata ikatan Bendera Merah dan Bhineka Tunggal Ika. Pesan yang ditampilkan kemajemukan perlu dirawat dan dijaga oleh para kader Muhammadiyah dan masyarakat Indonesia. Tampilan dari TK ABA perlu diapresiasi karena dengan semangat kerja keras dan tanggung jawab mereka dapat menampilkan pertunjukkan tarian kolosal adat Nusantara. Ke depan dari para anak TK ABA akan lahir generasi yang tangguh menggantikan para pemimpin persyarikatan dan bangsa saat ini.
Kemudian yang tak kalah penting pertunjukkan seni budaya pencak silat yang ditampilkan oleh Perguruan Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Seni pencak silat yang dipertunjukkan dengan menggunakan golok, tongkat,pisau, yang memperagakan gerak tubuh seni pencat silat. Karena lahirnya Tapak suci Putera Muhammadiyah merupakan proses perjalanan panjang untuk berjuang menegakkan kebenaran khusunya pada tahun 1965. Karena kebutuhan akan ilmu bela diri sangatlah diperlukan dalam rangka menghadapi teror-teror yang senantiasa dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), beserta antek-anteknya terhadap umat Islam. Hingga saat ini untuk melindungi dari ancaman gangguan orang yang tidak bertanggung jawab.
Proses 3 jam tidak terasa para kader persyarikatan berkumpul dalam membangun pesan perdamaian dan persatuan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Milad dengan suguhan ragam tarian tradisional, band, dan bazar UMKM dari muhammadiyah berproses dalam ikatan menyelematkan semesta. Serta menunjukkan kebesaran muhammadiyah dalam bertransformasi di seluruh bidang kehidupan masyrakat dan kebangsaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H