Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Tempat Bersejarah

2 Desember 2023   20:52 Diperbarui: 2 Desember 2023   21:53 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejarah memiliki banyak hal baik dalam kita menjalani suatu proses kehidupan di masyarakat Indonesia yang majemuk. Dari catatan sejarah itulah maka kita bisa memahami bagaimana persoalan kehidupan yang dilewati oleh orang-orang terdahulu. Sehingga memberikan pelajaran untuk kita manusia pada masa kini.

Di Kota Jakarta banyak sekali tempat bersejarah ketika kita ingin menyusurinya terutama dari peninggalan masa kolonial Hindia Belanda. Karena sampai saat ini banyak sekali bangunan-bangunan masa kolonial yang masih berdiri megah ditengah kehidupan kota Jakarta. Mulai dari Gereja, Masjid, rumah dan lain sebagainya yang masih terawat secara rapi sebagai bangunan cagar budaya.

Dengan melihat tempat bersejarah maka kita dapat belajar peradaban masa lampau yang mengandung banyak pembelajaran untuk masa saat ini. Proses pembelajaran suatu peradaban masa lampau dapat kita tarik benang merahnya sebagai bagian catatan sejarah manusia pada masa lampau.

Rekam peradaban masa lampau memiliki suatu perkembangan, perubahan dan berkelanjutan dalam memahami suatu fase ruang dan waktu sejarah. Sebagai contoh perkembangan transportasi hari ini merupakan ada fase dimana kita dikenalkan oleh tram masa kolonial. kemudian mobil hingga saat ini sudah berkembang commuter line, LRT,Transjakarta dll.

Tempat-tempat bersejarah perlu dijadikan rujukan pembelajaran bagi generasi saat ini terutama museum. Maka seharusnya pemerintah perlu dibuatkan payung hukum berupa pergub ditingkat gubernur atau peraturan menteri yang memudahkan para pelajar untuk mengakses museum.

Terutama DKI Jakarta peserta didik dalam mengakses museum masih sulit karena terganjal regulasi jika harus membayar dan persoalan perizinan maka diharapkan sekolah di DKI dapat lebih mudah mengakses museum dan cagar budaya dengan menerbitkan aturan tentang masalah biaya jika sekolah memungat biaya untuk transportasi dan makan. Hal inilah yang kemudian sekolah jarang untuk pergi ke museum karena terkait persoalan biaya jika harus memungut dari orangtua. Maka selama ini sekolah jika ke museum menunggu undangan jadwal kegiatan dari museum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun