Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menilik Visi dan Misi Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden

15 November 2023   23:05 Diperbarui: 15 November 2023   23:05 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam paparan misi yang diatas kita dapat memahami proses kerja dari ketiga calom pasangan Presiden dan wakil Presiden. Kesemuanya menunjukkan suatu frase dari kata kerja sesuai dengan keinginan yang ingin dicapai oleh masing-masing capres dan cawapres. Dari pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengusung visi "Indonesia Adil Makmur untuk Semua". Visi itu didukung dengan frase kata kerja Memastikan, Mengentaskan, Mewujudkan, Membangun, Memperkuat,Memulihkan semua frase itu dengan peta jalan 8 jalur perubahan. 

Pasangan Ganjar-Mahfud mengusung visi "Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari". Dengan narasi yang terdapat dalam frase misi nya memilih kata mempercepat karena memiliki keinginan untuk mempercepat laju pertumbuhan dan pergerakan pembangunan dari semua sektor.

Pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengusung visi, "Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045. Denga 8 Misi Asta Cita memiliki frase atau kata kerja Memperkokoh, memantapkan, meningkatkan, memperkuat, melanjutkan, membangun, memperkuat.

Penulis memandang pemilihan kata kerja dari diktum misi bukanlah sesuatu yang mudah karena perlu dipikirkan secara matang bersama team kerja dari pasangan capres dan cawapres. 

Pasangan nomor urut 1 mengajukan kata perubahan dalam mengembangkan sistem pemerintahan ke depan berarti ada sesuatu yang ingin diubah oleh pasangan nomor urut 1 dari apa yang sudah dikerjakan dari para Presiden dan wakil presiden pendahulunya. ;  

Pasangan urut nomor urut 2 mengajukan kata gerak cepat maka lebih banyak menggunakan frase atau kata kerja mempercepat laju pembangunan nasional. Maka dari sini kini memahami ada proses keberlanjutan yang sudah dicapai selama ini untuk digerakkan secara cepat dan tepat dengan perencanaan. 

Pasangan nomor urut nomor 3 dengan narasi indonesia maju dengan menggunakan frase atau kata kerja melanjutkan dengan meningkatkan, memperkuat, memperkokoh segala sesuatu yang sudah dibangun oleh pemerintahan sebelumnya. Mengambil dari bahasa pembelajaran sejarah bahwa ada pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan.

Perlu kerja-kerja yang terukur nantinya dari visi dan misi yang dijalankan nantinya. Karena proses yang akan dilakukan nantinya dibutuhkan suatu perencanaan dari gagasan dan narasi yang matang. Team kerja yang solid dalam mendukung pola kerja dari seluruh sistem pemerintahan harus menyatu antara pusat dengan daerah. Membangun jejaring komunikasi yang baik dengan seluruh aparatur pemerintahan dalam pengelolaan negara ke depannya.

Hal yang pokok ke depan terkait pendidikan jangan lagi merubah kurikulum yang ada saat ini dilanjutkan dan diperbaiki. Kurikulum Merdeka dilanjutkan dahulu jangan distop dan jangan ada kata ganti mentri ganti kurikulum. Transformasi kurikulum perlu dibenahi tata kelolanya sehingga para guru dilapangan dapat memahami secara holistik. Guru merdeka dengan membuat adminstrasi perencanaan pengajaran yang tidak membebani guru ketika mengajar di kelas. 

Program-program yang menimbulkan dualisme dilapangan supaya di kaji ulang seperti program guru penggerak yang harus betul dikaji ulang karena terjadi dualisme gurunya nantinya guru penggerak dan bukan guru penggerak. Padahal secara gerak dilapangan masih belum menampakkan hasil yang signifikant adanya program guru penggerak. 

Dibutuhkan tranformasi dari proses program peningkatan guru sesuai dengan kemampuan dan kompetensi guru. Banyak yang sudah menjadi guru penggerak ketika pelaksanaan di sekolah masing-masing belum terlihat perannya secara signifikant  sebagai sentral pergerakan perubahan pendidikan di sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun