Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Nostalgia Naik Commuter Line

3 Oktober 2023   20:51 Diperbarui: 3 Oktober 2023   20:56 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sudah hampir 4 tahun tidak naik Commuter Line karena memang kondisi yang ingin mencoba naik transjakarta. Baru beberapa kali mencoba naik commuter line itupun juga berbarengan mencoba naik LRT. Hari ini aku nostalgia mencoba naik commuter line yang sebelum sering aku lakukan.

Dulu sebelum covid aku naik commuter line dari Stasiun Juanda hingga Stasiun tanjung barat terkadang sampai stasiun cawang terkadang sampai stasiun kalibata. Tergantung lagi mute di hati untuk meneruskan perjalanan setelah dari stasiun. Kondisi stasiun seiring perjalanan waktu banyak perubahan dan suasana kebersihannya pun juga terjaga.

Hari ini saya mencoba keberuntungan naik commuter line dari stasiun tanah abang setelah dari kantor berjalan kaki ke tempat ngetem angkot. Dari tempat ngetem angkot ke stasiun tanah abang memakan waktu 20 menit jarak dari jalan petojo hingga stasiun tanah abang. Setelah saya bergegas ke stasiun tanah abang untuk mengejar kereta comuter line yang beberapa menit lagi datang. Sambil membuka dompet hp kemudian mengeluarkan kartu jack lingko yang dapat digunakan sebelum masuk ke dalam stasiun. Tap berhasil kemudian saya naik tangga jalan bersama dengan orang-orang yang ingin naik kereta commuter line.

Sambil berjalan kaki kemudian tak lama kereta datang akupun menaiki kereta itu. Sambil diperjalanan saya berfikir mau turun dimana nantinya apakah stasiun matraman ataukah stasiun manggarai. Seteleh berfikir saya putuskan turun stasiun manggarai mencoba kereta commuter line yang ke bogor atau depok. 

Tak lama turunlah kami di stasiun manggarai sambil mencoba membaca petunjuk untuk naik kereta berikutnya. Ku baca dan amati kereta yang menuju bogor dan depok di peron 12 dan 13. Maka bergegaslah aku naik ke lantai 3 stasiun manggarai dimana letak peron stasiun ke bogor ada di lantai 3. Aku menunggu sekitar 10 menit lantas keretaku datang dengan rangkaian 10 kereta. Kemudian aku naik dengan sabar karena kondisi kereta yang sudah penuh orang pulang atau pergi kerja. 

Aku naik di gerbong nomor 2 penuh tapi tidak terlalu berjubel karena ada orang yang naik dan turun di stasiun tebet dan cawang. Ku putuskan berhenti di stasiun kalibata kemudian naik transjakarta. Setelah tap keluar aku menunggu bus transjakarta selama 10 menit aku menunggu. Kondisi jalan hampir sama seperti sebelum covid melanda yakni padat merayap dipenuhi kendaraan bermotor.

Rasa-rasa masa lalu perlu dibangun kembali dalam ranah kehidupan kita. Agar kita dapat lebih dewasa mensikapi keberadaan kehidupan yang kita jalani. Bagi aktifis rombongan kereta commuter line terkadang ada pertemuan khusus diantara pecinta commuter line. Hubungan solidaritas mekanis terbentuk tanpa sengaja kerena kondisi yang dipertemukan dalam gerbong commuter line.

Perjalanan memang sedikit melelahkan karena harus turun naik eskalator tapi inilah kehidupan Jakarta. Tak banyak cerita menyenangkan dan menyedihkan timbul dari hubungan mereka di commuter line. Indonesia dulu merdeka juga dibangun oleh suatu unsur solidaritas karena nasib terjajah oleh bangsa asing. Saat ini mereka dibangun oleh perasaan senasib sepenaggungan para pekerja yang bekerja di Ibukota.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun