Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Mengaji Menguatkan Iman Mempertajam Akal

27 Agustus 2023   20:47 Diperbarui: 27 Agustus 2023   20:51 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Tugas manusia di dalam kehidupan di dunia adalah untuk belajar dan beribadah kepada Allah SWT. Proses belajar inilah yang merupakan sandaran begitu penting bagi manusia manusia dalam rangka menghadapi kehidupan dunia dan mempersiapkan kehidupan bekal akhirat. Tak mungkin manusia secara tiba-tiba dia akan sholat kalau belum tau dasar dan tuntunan bagaimana dia sholat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Begitupun kita membaca Al Quran yang tak mungkin secara tiba-tiba kalau tidak belajar terlebih dahulu. 

Penguatan belajar dianjurkan oleh Allah dan Rosullah Muhammad SAW. Di dalam al quran dijelaskan dalam surat Al Mujadallah ayat 11 :Artinya: "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." 

Kemudian Hadist Nabi Muhammad SAW : Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim, no. 2699) 

Begitulah keindahan orang yang mau menuntut ilmu sampai kapan pun. Belajar tak mengenal akan kata tua atau muda, kaya atau miskin semuanya butuh untuk kembali belajar dalam sedikit memahami hakikat kehidupan yang sedang kita hadapi dan jalani. Dengan belajar kita tak mudah akan terjerumus ke dalam lubang kemaksiatan. Dalam belajar pun kita dapat memahami hakikat dari kebenaran sebuah ilmu pengetahuan.

Paling penting dan utama adalah kita belajar memperdalam Al Quran sebagai bagian ruh dan jiwa beragama kaum Beriman Kepada Allah. Karena Al Quran merupakan kitab suci yang memiliki syarat makna penuh hikmah petunjuk dalam kehidupan manusia. Dengan berinteraksi secara benar dan penuh penghayatan, kita dapat merasakan kekuatan dahsyat dari Al-Qur'an dalam membimbing dan menerangi hidup kita. Kembali belajar dan mempelajari Al quran sangat penting buat kita semua tak peduli muda, tua, kaya dan miskin.

Kadang kala kita merasa terasing dalam mempelajari Al Quran bahkan enggan untuk memperdalam serta membaca Al Quran. Ada rasa keengganan dalam membaca dan mempelajari Al Quran. Kita lebih senang bermain gaget atau HP atau setan pipih yang lebih gaul dan trend modern. Dalam kajian bersama Ust. Suriyadi tentang kandungan Al Quran beliau menjelaskan ada beberapa hal yang bisa menyebabkan ghurbatul Qur'an atau keterasingan dari Al-Qur'an meliputi:  1. Tidak memahami makna dan tafsir Al-Qur'an secara mendalam: Untuk mengambil manfaat dari Al-Qur'an, penting untuk memahami makna dan tafsir ayat-ayatnya dengan baik. Ini dapat membantu kita memahami pesan dan ajaran yang terkandung di dalamnya.  2. Kurangnya keteraturan dalam membaca dan mempelajari Al Qur'an: Ketika kita hanya sesekali membaca Al-Qur'an atau tidak memiliki keteraturan dalam membaca dan mempelajari kitab suci ini, kita mungkin kehilangan peluang untuk merasakan manfaatnya secara penuh. 3. Tidak menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari: Al-Qur'an mengajarkan banyak nilai dan etika yang bisa membimbing kehidupan kita. Namun, jika kita tidak menerapkan ajaran-ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, maka kita tidak akan merasakan kekuatan dan perubahan positif yang dijanjikan oleh Al-Qur'an. 4. Memahami Al-Qur'an dengan pendekatan yang keliru: Terkadang, orang dapat terjebak dalam pemahaman atau tafsir yang salah tentang Al-Qur'an. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahpahaman atau bahkan manipulasi terhadap pesan Al-Qur'an.

Baru hal membaca Al Quran kita sering keliru dan salah untuk membaca secara tartil. Lantas bagaimana kita memahami kaidah ilmu yang lainnya dalam hal membaca. Hal membaca atau dikenal hari ini dengan bahasan literasi ternyata kita sebagai umat muslim masih sangat lemah. Bisa jadi ketika membaca selain dari Al quran ke empat hal yang ada di atas sering kita putus komunikasi. Dalam membaca Al Quran  Kadang kita mengeluarkan kata makrojul huruf masih salah dan keliru sehingga makna artinya pun akan berubah.

Maka sangat penting ketika kita mau belajar mengajar mengaji akan mempertebal dan menguatkan rasa keimanan kita kepada Allah SWT serta mertajam akal pikiran kita untuk terus berfikir dan berfikir kemajuan zaman dan ilmu pengetahuan. Rasulullah Saw. bersabda: Dua keinginan yang tidak pernah puas, keinginan  menuntut ilmu dan keinginan menuntut harta. 

Rasa keinginan itulah yang kemudian diejawantahkan dalam proses kehidupan sehari-hari agar kita dapat mempelajari alquran dan ilmu lainnya dengan orang yang ahlinya. 

Pemahaman baru terhadap ayat itu tidak boleh membatalkan pemahaman lama. Dengan ungkapan lain, kita tidak layak menuduh umat sejak jaman sahabat, bahkan sejak jaman Nabi saw, salah dalam memahami satu ayat, kemudian mengklaim bahwa yang benar adalah pemahaman yang dimiliki si penafsir baru itu. Selayaknya dikatakan, makna baru ini merupakan tambahan yang digabungkan dengan pemahaman lama, dan bukan membatalkannya. Sebab diantara keistimewaan Al-Qur'an, keajaiban-keajaibannya tidak pernah habis tergali.

Kemukjizatan ilmu pada Al Qur'an memang tidak memposisikan Al Qur'an sebagai kitab sains. Namun dapat memberikan isyarat atau petunjuk untuk melakukan kajian lebih jauh terhadap pengembangan sains.Isyarat ilmiah dalam Al Qur'an mengandung prinsip-prinsip/kaidah-kaidah dasar ilmu pengetahuan di setiap jaman dan kebudayaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun