Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ingatan Teori Mengenai Masuknya Islam di Nusantara

15 Maret 2023   08:49 Diperbarui: 15 Maret 2023   08:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di dalam materi pembelajaran di sekolah baik dari tingkat SD hingga tingkat SMA/SMK/MAN materi mengenai masuknya agama Islam ke nusantara menjadi bagian yang utuh dalam mengulas sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Kajian yang terdapat didalam materi sejarah masuknya agama Islam mulai dari proses perkembangan hingga proses berkembangnya kerajaan Islam menjadi sajian tersendiri dalam mengkaji proses perjalanan bangsa Indonesia pada abad ke abad 7 ke hingga abad ke 13 hingga saat ini.

Proses perjalanan sejarah bangsa yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia pada saat itu. Sehingga membentuk ikatan budaya yang saling melengkapi satu sama lain bahkan membentuk sistem nilai dan norma yang telah diakui secara bersama dalam budaya bangsa Indonesia. Produk yang telah mengakar menjadi salah satu khasanah budaya bangsa yang masih lestari hingga saat ini.

Sebagai contoh upacara tabuik yang ada wilayah Sumatra, Garabeg syawal, tahlilan dan selametan sampai saat ini masih mengakar dalam tradisi khasanah budaya bangsa Indonesia.  Hal tersebut sudah menjadi budaya ditengah kehidupan masyarakat Indonesia yang terkenal dengan sopan santunnya. Kemudian adanya bangunan masjid dan makam juga bagian dari proses adanya budaya yang mencerminkan sebagai simbol keagamaan dan sebagai tempat melaksanakan kewajiban kepada Allah SWT. Maka ketiak warisan benda peninggalan kesejarahan, baik bangunan, maupun makam atau bahkan apa saja yang diwarisi dari masa lalu, seperti naskah-naskah dan buku-buku dan bahkan berbagai jenis mitos dan tradisi lisan, biasa sekali memancarkan nuansa keagamaan yang diemban oleh masyarakat Indonesia.

Proses kedatangan Islam awal ke nusantara dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia jilid 1 terbitan Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa ada perdebatan akademis Pertama tentang Islam ialah mengenai hal yang tampaknya sederhana saja. Perdebatan itu berkisar tentang bila dan bagaimanan penetrasi Islam dalam kehidupan masyarakat di persada tanah air bermula. peristiwa yang dengan keras ikut membentuk arus sejarah kepulauan Nusantara ini ialah apa yang disebut sebagai kedatangan Islam. Terkait dengan kedatangan Islam pada abad ke 7 Masehi sejak pertama Hijrah Islam itu sudah datang ke nusantara. Seandainya sumber tertulis  bukannya dugaan hipotetis yang dipakai sebagai pedoman, maka bisalah dikatakan bahwa pada pertengahan abad 9 Masehi Ibn Kurdhadhbih dan Marwazi telah bercerita banyak tentang wilayah Asia Tenggara. Sejak itu pula berbagai keterangan tentang wilayah ini. Umpamanya Fansur ( Barus), negeri penghasil “kapur barus” yang wangi, yang terletak di pantai Barat pulau Sumatra sudah cukup lama dikenal. 

Dari unsus diatas maka ada dua polarisasi masuknya pengaruh agama Islam ke Indonesia yaitu pertama pola pengenalan Islam hanya sebatas informasi beritanya saja. Kedua adaya bukti batu nisan yang menunjukkan inskripsi adanya hubungan islam telah hadir ke indonesia pada waktu itu yakni bahwa batu nisan yang terletak di Leran( Jawa Timur) yang berangka tahun 475 Hijrah atau 1082 Masehi adalah makam Islam. Kemudia tahap kedua ada menggunakan jalur perdagagangan sebagai bagian dari penyebaran agama Islam mengenai pengetahuan dunia Arab dengan wilayah yang terletak antara teluk Persia dengan China sebuah jalur perdagangan yang telah berumur lama. fase ketiga telah dimasuki. Dalam fase inilah “zaman Islamisasi” boleh dikatakan tidak bermula di sebuah pusat kekuasaan. Terlihat dari sebuah fase desa yang menjadi sumber kekuasaan hal ini dapat dilihat dari beberapa hikayat yang tertulis Hikayat Raja-raja Pasai, Sejarah Melayu (atau Sulalatus Salihin), Ingatan kesejarahan Goa-Tallo, yang direkam lontara, hikayat banjar, hikayat patani.

Perdebatan yang kedua terkait dengan sumber sejarah yang menjadi sebagai dari fakta sejarah proses islamisasi yang ada di Indonesia dan menjadi bahan perdebatan keberhasilan para pedagang untuk mempengaruhi penguasa setempat. Jadi jika diiktisarkan berita Tome’ Pires ini menyatakan tiga pola peralihan agama pertama, mengIslamkan diri; kedua, diIslamkan para pedagang, dan ketiga, dipaksa menjadi Islam, karena desakan politik. Dengan memperhatikan hubungan yang dinamis dari tiga unsur kelembagaan sosia yaitu pasar, masjid, dan kraton atau pusat kekuasaan semacam perbandingan sejarah bisa juga dilakukan ada dua tipologi tradisi kekuasaan dalam dinamika kesejarahan. Pertama, mungkin boleh disebut sebagai “tradisi integratif”. Sebagian besar kesultanan di kepulauan Nusantara ini bertolak dari tradisi yang menjelaskan adanya pembagian tugas antara “raja” atau “sultan”, sang penguasa, dengan “ulama”, sang penjaga keimanan dan pengembang pengetahuan keagamaan. pola yang kedua ialah peristiwa historis ketika “ negara mengIslamkan dirinya” (the state converted to Islam). Jika kesaksian Sejarah Melayu yang akan diikuti maka Malaka adalah contoh penguasa yang memilih Islam sebagai pegangan. Lontara Makassar bisa berkisah juga bahwa adalah raja Tallo, dari kerajaan kembar orang Makassar, Goa-Tallo, yang memilih Islam sebagai agamanya yang baru 

Jika masuknya islamisisasi di Indonesia telah menjadi perdebatan terkait dengan proses masuk dan menyangkut sumber sejarah dalam merujuk seuatu dasar teori yang dikemukan dalam memahami perkembangan masuknya agama Islam. Akan tetapi konstruksi menyangkut fakta, data yang ditampilkan dalam memahami teori masuknya agama Islam. sehingga proses penyebaran agama Islam menjadi masif dan konstruksi dari awal perkembangannya hingga saat ini. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun