Begitu rasa kenikmatan yang Allah berikan kepada kita yang tak mudah dapat kita hitung sudah berapa banyak nikmat yang alllah berikan. Mulai dari kita bangun diri hingga saat ini kita tak mungkin dapat menghitung sebarapa besar nikmat allah yang diberikan kepada kita. Sebagai contoh kehadiran kita berangkat hingga saat ini tak ada orang sanggunp menghitung berapa nikmat bernafas yang berikan, berapa banyak nikmat kemudahan untuk fasilitas yang Allah berikan.nimat perjalanan hingga tiba ke sekolah ini adalah bagian perjalanan kehidupan.
Nikmat yang kita terima bukanlah hanya nikmat memiliki mobol mewah, rumah mewah dan segala macam fasilitas yang di dapat didalamnya. Ada nikmat kesehatan yang hari kita sudah di dapatkanDari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang". (Hadits Shahih Riwayat. Bukhari No. 6412),
Kontrak kita kepada Allh SWT di dunia ini antara 60 atau 70 tahun, andaikata lebih, tentu tidak terlalu banyak, andaikata berkurang, Allh SWT-lah yang maha tahu. Dari Abu Bakrah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:"Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek amalannya." (Hadits Shahih Riwayat. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim, dalam Shahih Al-Jami' No.3297) https://magelang.kemenag.go.id/menjadi-hamba-allah-swt-yang-pandai-bersyukur/
Pada akhirnya mari kita memperbaiki diri kita untuk selalu bersyukur mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita menjadi penggerak agar dapat selalu menggerakkan rasa syukur untut taat kepada allah. Penggerak untuk melakukan kebaikan disemua bidang kehidupan masyarakat. Paling tidak kita sudah mewakafkan diri kita untuk melakukan giat yang baik.
Setidaknya ada dua hal yang dapat kita refleksikan rasa syukus dalam giat sehari-hari. Pertama membangun upaya untuk selalu belajar sepanjang hayat sampai Allah memanggil kita. Dengan belajar kita dapat merenungi perjalanan kehidupan manusia yang Allah berikan kepada kita. Belajar dapat memperbaiki diri dari kesalahan yang telah dibuatnya. Kedua. Membangun rasa kesadaran diri bahwa sesungguhnya hidup dan mati kita hanyalah untuk Allah SWT. Sadar akan proses perjalanan seseorang dalam mencapai dan berproses dalam prilakunya. Belajar merupakan membangun kesadaran diri dalam menata hidup kita yang lebih baik lagi.
Hal penting yang perlu diingat adalah sudah siapkah kita kalau dipanggil oleh Allh SWT. Apa oleh-oleh atau bekal yang nanti kita bawa kalau kita akan menghadap kepada-Nya. Tentu tidak lain adalah amal kita pada waktu masih hidup di dunia. Allh SWT berfirman, "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (QS. Al-Qasas: 77) https://magelang.kemenag.go.id/menjadi-hamba-allah-swt-yang-pandai-bersyukur/
Smoga Allah memudahkan setiap langkaha dan memudahkan segenap giat yang kita lakukan. Dengan selalu berwudhu dan bersuci kemudian melaksanakan sholat 5 waktu bagian usaha kita dalam meningkatkan rasa keimanan kepada Allah SWT. Bergerak untuk mengembangkan diri dan dalam menggapai Ridho keberkahan dari Allah SWT.
Naskah Khutbah Jumat tanggal 24 Februari 2024 Masjid Ulil Albab SMAN 25 Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H