Ketika aku mulai mengetik jari jemari ku diatas keybord laptop yang setiap hari ku pakai sebagai bagian alat pembelajaran dan penunjang aktifitas giatku. Terlintas dan terbayang suatu rangkuman perjalanan manusia yang telah tercatat dalam rekam jejak dan ingatan dari orang-orang yang terdekat dalam giat kita. Rekaman itu tersimpan dalam suatu memori dalam benak kehidupan kita di dunia.
Terbayang jika rekaman itu tersimpan memory yang kurang menyenangkan dalam proses pergaulan kehidupan manusia. Entah karena kekurang peduli apa yang kita hadapi, kekurang mampuan kita dalam melakukan suatu pekerjaan ataupun juga karena kita egois merasa paling mampu padahal tidak mampu. Terkadang kita hanya mampu untuk bersilat lidah jika kita tak mampu membuatnya ataupun merasa bangga terhadap capaian yang sedang dijalani.
Aku hanya memandang diriku yang jauh dari kata bisa dan sempurna akan tetapi diri ini hanya mampu memberikan yang terbaik untuk diri ku dan apa yang ada di sekitar. Saya tak merasa pandai untuk membuat narasi yang seharusnya dituliskan untuk kebaikan bersama. Paling tidak diri dapat bermanfaat untuk kehidupan orang banyak.
Menurut Nabi Muhammad SAW ada 10 hal dalam kita berbuat baik dalam menjalani proses kehidupannya. Pertama "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari no. 5027). Kedua."Sesungguhnya sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. Bukhari no. 6035). Ketiga. "Sebaik-baik kalian adalah orang yang diharapkan kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya." (HR. At-Tirmidziy no. 2263). Keeempat "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya." (HR. At-Tirmidziy no. 3895). Kelima "Maka sebaik-baik orang di antara kalian di masa Jahiliyyah adalah yang paling dalam Islamnya apabila mereka memahami (ajaran Islam)." (HR. Bukhari no. 3374).
Keenam "Sebaik-baik orang di antara kalian adalah orang yang memberikan makanan dan menjawab salam." (HR. Ahmad 6/16). Ketujuh "Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang mempunyai bahu paling lembut di dalam shalat." (HR. Abu Daawud no. 672). Kedelapan "Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang paling panjang usianya dan paling baik amalannya." (HR. Ahmad 2/235 & 2/403). Kesemblan "Mereka adalah para hamba pilihan di sisi Allah pada hari Kiamat, yaitu orang-orang yang menepati janji dan berbuat baik." (HR. Ahmad 6/268). Kesepuluh "Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Al-Qadlaa'iy dalam Musnad Asy-Syihaab no. 129, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Ausath no. 5787). https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/mimbar-dakwah-sesi-67-sebaikbaik-manusia
Kesepulah itu merupakan tuntunan dari ajaran Nabi Muhammad SAW dalam bagaimana kita mensikapi urusan kehidupan kita di dunia dan akhirat kelak. Jadi kita memiliki kewajiban untuk terus bergerak berbuat kebaikan dan menjaga tali silaturahmi. Dari 10 hal menurut hadis nabi diatas kita dapat mengamalkan dan menjadi suatu tuntunan kita itu merupakan hal yang baik dan bagus. Jika kita hanya mampu beberapa hal ditas tapi kita konsisten melakukannya itu pun lebih baik dan akan menjadi catatan pahala kita di akhirat kelak.
Ada pepatah yang penulis ingat "Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi" Sebuah pepatah jika semakin tua apa yang kita perbuat di dunia dengan usia semakin senja tapi perilakunya tidak menunjukkan sikap perilaku yang baik. Harusnya dalam menjalani proses kehidupan kita semakin tua semakin menunjukkan jalan ke akherat atau ke surga. Dengan usia yang semakin senja maka proses kehidupan kita lebih banyak beristigfar dan berdoa memohn keberkahan hidup dari yang Maha memberi kehidupan.
Catatan ini bagian suatu refleksi untuk diri ini sudah sampai sejauh manakah berbuah baik dan mencatatkan amalan kebaikan untuk kehidupan akherat. Kita lebih banyak tangan ini menunjuk ketimbang tangan ini berbuat, kita lebih banyak berbicara ketimbang bekerja, kita lebih banyak memainkan handphone untuk berselancar dan menuliskan sesuatu yang tak manfaat di media sosial ketimbang untuk membaca dan membuat narasi.
Belajar sepanjang hayat haruslah menjadi pedoman bagi kita untuk bergerak dan memperbaiki diri sesuai tuntunan nabi di atas. Tak ada batasan umur kita untuk belajar dan belajar jika memang diharuskan untuk belajar. Dengan belajar kita tau batasan diri dalam memperbaiki kesalahan yang telah kita perbuat. Umur kita ini makin lama makin tua, sisa umur kita pun juga semakin sedikit. Tak pantas kita dalam sisa hidup gunakan untuk hal yang tidak baik. Tak pantas juga jika dalam hidup kita mengandalkan orang lain dalam hal bekerja karena kebodohan diri kita baik ucapan ataupun perbuatan. Senang menyalahkan orang lain, dan tak bijak dalam berkata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H