Mohon tunggu...
Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman dan Pembelajaran

13 Januari 2023   23:07 Diperbarui: 13 Januari 2023   23:08 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Suatu kata untuk pengembangan diri yang terus aku lakukan bergerak untuk kemajuan. Begitulah kata yang buat penyemangat giat kehidupan sehari-hari yang penuh dengan dinamika persoalan kehidupan. Terus bergerak untuk dapat mewarnai suatu hakikat pembelajaran kehidupan di dunia.Bagaimana tidak aku harus terus bergerak dan berbuat tak pernah kata henti untuk kemajuan.

Hari ini aku terkunci oleh suatu dialektika pengembangan diri yang bergerak dinamis. Bagaimana tidak dan sulit dalam pikiran ku ketika ada amanah yang aku emban dalam membangun kemajuan suatu peradaban. Kadang sulit membayangkan ketika menerima amanah ketua DKM Masjid di Sekolah, Koordinator Literasi, Ketua Koperasi, Ketua MGMP Kota, Bendahara komunitas plus ngajar dan plus menjadi orangtua di rumah serta kegiatan di PGRI

Ketika semua dikerjakan secara bersamaan luar biasa badan dan otak ini harus berbagi memutar untuk bagaimana semua dapat terpecahkan diorama giat yang aku alami. Rasanya memutar otak dan kemudian menuliskan narasi dalam bentuk program yang dapat direalisasikan sesuatu banget. Proses pengembangan diri yang kadang butuh legalitas dan pengakuan giat yang harus di gerakkan. Tapi butuh orang-orang yang mampu dan mengerti proses kerja yang kita gerakkan.

Mungkin inilah jawaban dari Tuhan ketika masa pandemi aku banyak terdiam dalam gerak tapi membangun imanajinasi lewat goresan tangan serta oleh pikir. Ketika tak lulus menjadi guru penggerak program pemerintah, kadang bersyukur legalitas guru penggerak tak kudapatkan lewar selembar sertifitat. Tapi penggerak untuk menggerakkan untuk pengembangan diri dan mewarnai kehidupan manusia itu yang aku alami dan rasakan.

Ketika mencoba guru penggerak tak lulus karena persoalan passion dalam menuliskan yang diminta dalam tes guru penggerak hati tak tergerak dan tersentuh tentunya itu menjadi sulit. Walaupun passion menulis telah ku dapatkan tapi untuk hal tes guru penggerak belumlah aku dapatkan karena memang hati belum tergerak.

Tangan dan kuasa Tuhan itu pasti berbicara dan punya maksud lain. Saat ini aku hanya menjalani saja dengan penuh rasa berbagi dan berbuat untuk komunitas yang aku tergabung di dalamnya. Mengikhlaskan dan mewakafkan seluruh badan dan pikiran aku merupakan hal yang terbaik tentunya mengharap Ridho dari Tuhan dan Keluarga.

Satu sisi pertolongan Tuhan ini nampak ketika ada bantuan dari orang-orang yang ada disekitar kita. Ada orang yang mampu membaca pikiran dan gerak apa yang aku lakukan. Walaupun ada yang hanya menggunakan media sosial saja terpenting hubungan itu dapat  berjalan dengan baik.

Sekelumit catatan ini tertulis dan terlintas pada malam ini yang memang dalam pikiran harus ditumpahkan melalui narasi pendek dan bukan bermaksud sombong atau apa. Tapi tulisan ini merupakan ungkapan penyadaran saja terhadap apa yang aku lakukan dan lalui saat ini. Membiarkan pikiran terus memutar untuk mencari keseimbangan dan warna giat yang akan aku lakukan. Biarkan tangan Tuhan bermain dan tak boleh kita mengatur Tuhan, Biarkan takdir yang berbicara untuk menghadirkan mimpi yang aku bangun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun