Mohon tunggu...
indah oksarendra
indah oksarendra Mohon Tunggu... Arsitek - universitas Khairun

universitas Khairun fakultas teknik pertambangan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sejarah Pertambangan dan Pentingnya Barang Tambang dalam Kehidupan

15 Januari 2020   09:42 Diperbarui: 15 Januari 2020   09:48 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

dinding menggunakan semen yg di buat dari campuran batu gamping batu bara,tanah liat, dan bahan campuran lainyg seluruhnya di ekstrasi dari barang tambang.

Kebutuhan tersier lainnya yg pada masa kini pun telah menjadi kebutuhan primer seperti telepon genggam, laptop, kamera, kendaraan, dan lainnya juga di buat dari produk-produk barang tambang.dalam satu telepon genggam,terdapat beragam barang tambang, seperti emas, perak, indium, grapit, litium, fosfor, nikel, dan tembaga.

bahkan, dalam satu ton telepon genggam (koetsier 2013) di perkirakan ada 275 gram emas atau sekitar 324 kali dari satu ton biji pembawa emas dari tambang; 129 kg tembaga atau sekitar 13 kali dari satu ton biji pembawa tembaga dari tambang seluruh kebutuhan logam tersebut hanya dapat di penuhi melalui kegiatan pertambangan.

sedemikian pentingnya kebutuhan manusia terhadap pertambangan sehingga seorang manusia akan terus menggunakan barang komoditas tambang sepanjang hidupnya dalam jumlah tertentu. maka tidak lagi kita pungkiri atribut yg kita gunakan sehari-hari bahan dasarnya berasal dari barang tambang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun