Aakash berlari menerobos jalanan, persetan dengan pengendara yang merasa terganggu. Tatapan lelaki itu tetap terfokus pada Agnesh yang sudah dikerubungi beberapa orang.
Sesampainya Aakash di dekat Agnesh, lelaki itu sedikit menyingkirkan orang-orang yang menghalanginya untuk melihat kondisi Agnesh dengan jelas.
"Awas," suara serak dan berat milik Aakash menginstrupsi mereka.
Aakash langsung berjongkok dan menggendong agneh ala bridal style, tatapannya terpaku pada wajah cantik Agnesh yang penuh dengan luka lebam, ditambah ada darah yang mengalir turun dari kening dan hidungnya.
Aakah mengeratkan gendongannya, kepala Agnesh tersandarkan dibahu kokoh lelaki itu membuat darah Agnesh mengenai baju seragam putih Aakash.
"Bawa ke mobil saya saja Mas," salah satu Bapak pengendara mobil berbaik hati menawarkan tumpangan untuk Aakash.
Tak ingin berlama-lama, Aakash langsung melangkah menuju mobil. Dia memasuki mobil dengan perlahan, takut jika kepala Agnesh terbentur.
Ketika Aakash sudah duduk dengan tenang dimobil dengan Agnesh digendongannya, pengendara tadi langsung memacu mobil menuju rumah sakit terdekat.
Ditengah perjalanan Aakash tak pernah mengalihkan pandangannya dari wajah Agnesh. Bibir gadis itu nampak pucat dengan mata yang terpejam damai.
Jari-jemari Aakash terangkat untuk menyelipkan anak rambut Agnesh yang berlumur darah ke belakang telinga. Aakash sadar. Agnesh sangatlah cantik jika dipandang dari dekat seperti ini.
Sayang sekali, gadis secantik Agnesh selalu mendapatkan kekerasan fisik dari Ayah kandungnya sendiri.