Mohon tunggu...
Indani Ainun Fajriah
Indani Ainun Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadilah pribadi yang bermanfaat, kapan pun dan dimana pun kita berada.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kisah di atas Bentala - Kecelakaan

29 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 29 Januari 2025   06:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Setelah mengobati luka-luka Agnesh, Vania segera berlalu pergi tanpa berniat menjawab pertanyaan putrinya. Wanita paruh baya itu menuju ke dapur, jam sudah menunjukkan pukul enam lewat tiga puluh menit. Suaminya telah berangkat ke kantor karena ada meeting yang mengharuskannya berangkat pagi. Pikiran Vania berkelana pada kejadian dimasa lalu.

Kini kelima manusia itu tengah berdiri di depan sebuah taman kota yang cukup ramai, mengingat hari ini adalah hari minggu. Hari dimana semua keluarga sedang melakukan quality time yang sangat jarang dilakukan.

Mereka adalah Kailash, Vania, Reno dan dua anak kembar yang masih berumur tujuh tahun.

"Ayah-Ayah, ayo cepetan masuk. Agnesh sama Agnash mau main kejar-kejaran disana," ujar salah satu manusia kembar itu yang bernama Agnesh.

Kailash yang melihat tingkat putrinya terkekeh ringan, tangan lelaki paruh baya itu menggenggam tangan putranya yang masih berusia sepuluh tahun. "Ya sudah, ayo masuk. Tapi janji dulu jangan sampai jauh-jauh dari Bunda sama Ayah. Disini ramai, bisa-bisa kalian hilang. Mengerti putri-putri kecil Ayah yang menggemaskan?" ujarnya seraya mengecup kedua pipi putrinya yang tampak gembul.

Agnesh dan Agnash melakukan hormat seraya bersamaan. "Siap Bos," jawabnya.

Kemudian kelima anggota keluarga itu berjalan beriringan dengan dua bocah kembar yang memimpin dan tangan saling bertautan. Setelah sampai dibawah pohon yang cukup rindang, Kailash dan dibantu oleh Reno segera menggelar karpet yang sudah mereka bawa. Sedang Vanian dan dua anak kembar itu menurunkan satu persatu makanan dari keranjang yang berukuran cukup besar.

"Sebelum kalian main, kita makan dulu ya tadi kan di rumah belum sempat sarapan," ujar Vania dengan senyum manis diwajahnya.

Ya, pagi tadi Si kembar keburu untuk segera jalan-jalan sampai menolak untuk sarapan terlebih dahulu. "Oke Bunda," jawab Si kembar serempak.

Kelima anggota keluarga itu pun sarapan, dengan Si kembar yang makan sepiring berdua dan Vania menyuapi Reno, anak tertuanya. Sedangkan Kailash makan di samping anak kembarnya.

"Bunda, Agnash sama Agnesh sudah makannya," kata Agnash yang sudah berdiri dan bersiap-siap untuk bermain bersama dengan kembarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun