Pentingnya perilaku sehat atau kesehatan semestinya disadari sejak dini bagi setiap individu. Perilaku kesehatan pada umumnya dilakukan oleh seseorang berdasarkan pemahaman dan kesadarannya tentang pentingnya kesehatan bagi diri pribadi dan lingkungannya. Namun dalam kenyataannya, belum semua orang paham dan sadar akan pentingnya perilaku kesehatan khususnya bagi masyarakat pondok pesantren. Para pelajar di pondok pesantren atau kita kenal dengan sebutan santri, biasanya dipisahkan dari orang tua dan keluarga mereka serta ditempatkan pada sebuah asrama. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan hubungan dengan kiai dan juga Tuhan, selain untuk melatih mereka agar dapat hidup mandiri dan sederhana. Selama tinggal berpisah dengan orang tua maka santri akan tinggal bersama-sama dengan teman-teman dalam satu asrama. Dalam kehidupan berkelompok seperti ini seringkali kita temukan berbagai permasalahan di kalangan santri misalnya masalah yang berhubungan dengan perilaku kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat terutama kebersihan perseorangan di pondok pesantren pada umumnya kurang mendapatkan perhatian dari santri (Sukijan, 2011).
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, pada Tahun 2021 ini, Universitas Negeri Malang (UM) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang mengadakan Program Pengabdian Masyarakat (Abdimas) berupa Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pesantren di Kota Malang. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk melayani para santri melalui kegiatan penyuluhan PHBS di lingkungan pesantren.
Kegiatan abdimas yang mendapatkan bantuan dari PNBP FIK UM 2021 ini dilaksanakan pada tanggal 14 September 2021 di Pondok Pesantren AlHayatul Islamiyah yang berada di JL. KH. Malik Dalam, Kedungkandang, Kota Malang. Adapun tim abdimas  ini merupakan tim dari program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UM yang diketuai oleh dr. Dhian Kartikasari, M.MRS memiliki anggota Lucky Radhita Alma, M.PH., Septa Katmawanti, S.Gz., M.Kes, Nurnaningsih Herya U, M.Kes, dan Kukuh Kurniati, S.KM sebagai pihak mitra dari Dinas Kesehatan Kota Malang. Selain itu, abdimas ini melibatkan tiga orang mahasiswa IKM UM yaitu Rohmah Fauziah Oktaviani, Yuanda Putri Rizki, dan Zirroh Alin Zariroh dan tiga alumni IKM UM yaitu Demanda Firdyan Chasanah, S.KM, Tahani Ratna Adiba, S.KM, dan Indana Tri Rahmawati, M.Kes.
Peserta kegiatan Abdimas ini adalah para santri usia sekolah menengah atas yang berada di Pondok Pesantren AlHayatul Islamiyah berjumlah sekitar 30 orang. Materi yang disampaikan terkait PHBS di lingkungan pesantren, antara lain meliputi: penyakit yang biasa terjadi di lingkungan pesantren, bahaya penggunaan alat mandi secara bersama, dan kebersihan diri (personal hygiene). Pada kegiatan tersebut, pemateri juga malakukan demonstrasi cuci tangan 6 langkah. Pelaksanaan Abdimas dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan tetap menaati aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pemateri menggunakan APD lengkap (masker dan faceshield) serta tetap menjaga jarak. Selain itu, pemberian alat mandi lengkap dan fasilitas berupa tong sampah juga merupakan bagian dari abdimas ini untuk menunjang kebersihan personal dan lingkungan pondok pesantren.
Kegiatan Abdimas disambut secara antusias oleh para santri. Terbukti banyak santri yang aktif dalam tanya jawab. Selain itu, berdasarkan hasil kegiatan Abdimas diketahui bahwa sebesar 66,7% santri masih memiliki perilaku kesehatan yang kurang dan 33,3% santri memiliki perilaku kesehatan yang cukup. Perilaku kesehatan yang dimaksud, antara lain: penggunaan alat mandi bersama, penggunaan pakaian dan selimut bersama, serta mandi dan berganti pakaian dua kali sehari, dan sebagainya.
Tindak lanjut dari Abdimas ini diharapkan warga pondok pesantren (para santri, kyai, pengelola, ustadz/ustadzah) dapat menambah pengetahuan tentang PHBS di lingkungan pondok pesantren. Pengetahuan terkait PHBS dapat diperoleh melalui pengalaman, media masa, pengaruh kebudayaan, pendidikan baik formal atau informal. Kedepannya, diharapkan promosi kesehatan terkait PHBS di pondok pesantren dapat dilakukan sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang konsisten dari IKM UM melalui poster, angket, atau penyuluhan dan kegiatan kunjungan poskestren bersama-sama dengan Puskesmas. Sehingga upaya-upaya tersebut dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat pesantren serta terwujudnya santri yang sehat jiwa dan raga.
Penulis: Indana Tri Rahmawati
Referensi: