PENDAHULUAN
      Limbah hasil aktivitas manusia menjadi isu penting dalam kehidupan modern. Pengelolaan limbah yang buruk mencemari lingkungan, mengancam kesehatan, dan merusak estetika. Fakihuddin et al. (2020) menyebutkan bahwa limbah yang tidak dikelola dengan baik menciptakan sarang penyakit. Pencemaran air, tanah, dan udara akibat pembuangan limbah rumah tangga serta industri tanpa pengolahan memperburuk ekosistem dan mengurangi ketersediaan air bersih (Supriyanto, 1994).
      Setiap aktivitas manusia berkontribusi pada peningkatan limbah, yang berdampak pada degradasi lingkungan dan kesehatan masyarakat (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2014). Artikel ini membahas pengelolaan limbah berkelanjutan untuk mengurangi pencemaran, meningkatkan kesehatan lingkungan, dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta menjadi kunci dalam menerapkan strategi pengelolaan limbah yang inovatif dan efisien demi kehidupan yang lebih sehat dan berkualitas.
PEMBAHASAN
Dampak Limbah terhadap Kesehatan dan Lingkungan
      Limbah yang tidak dikelola baik mencemari air, tanah, dan udara, menyebabkan penyakit seperti diare dan infeksi kulit. Limbah organik menghasilkan gas metana, memicu pemanasan global, sedangkan limbah kimiawi meracuni ekosistem.
Tantangan Pengelolaan Limbah
      Tantangan utama meliputi rendahnya kesadaran masyarakat, minimnya infrastruktur, dan kurangnya penegakan regulasi limbah B3. Limbah sering dibuang sembarangan, memperburuk pencemaran lingkungan.
Strategi Pengelolaan Limbah Berkelanjutan
Langkah strategis meliputi:
- Pengurangan Limbah: Edukasi prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
- Teknologi Pengolahan: Sistem biofiltrasi atau anaerobik untuk limbah cair dan organik.
- Peningkatan Kesadaran: Kampanye lingkungan yang melibatkan masyarakat.
Peran Pemerintah dan Swasta