Mohon tunggu...
Indana Maya Zulfa
Indana Maya Zulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa S1 kesehatan masyarakat sekolah ilmu kesehatan dan ilmu alam universitas airlangga

memiliki hobi desain grafis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hubungan Kecerdasan Emosional dan Regulasi Emosi dengan Tindakan Penyimpangan pada Remaja

21 Mei 2023   08:00 Diperbarui: 21 Mei 2023   12:44 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Masa remaja dimulai pada saat anak menginjak usia 10-19 tahun, pada masa tersebut banyak sekali mengalami perubahan seperti perubahan fisik dan psikis, perilaku, serta terjadi peningkatan emosi. Dalam proses tersebut remaja banyak mencoba hal baru dan menggali potensi-potensi baik yang mereka miliki baik dari minat, bakat, dan dari kemampuan yang mereka miliki. Hal tersebut merupakan suatu fase yang pasti dilewati oleh remaja untuk menemukan jati diri mereka. sebuah fase menemukan jati diri pasti mereka akan menghadapi tantangan dan rintangan, di mana harapannya remaja dapat menghadapinya dengan baik.

Namun ketika remaja tidak mampu menghadapi tantangan dan rintangan dengan baik maka akan memberikan suatu dampak yang negatif dan menjerumuskan remaja pada perilaku yang menyimpang. Perilaku yang menyimpang pada remaja didasarkan pada tidak mampunya seorang remaja untuk mengendalikan kecerdasan emosional yang baik. kecerdasan emosional memiliki kecenderungan pada reaksi seseorang dalam menghadapi suatu persoalan. kecerdasan emosional yang baik dapat dilihat ketika seseorang dapat mengendalikan diri, berpikir rasional, dan dapat mengelola emosi dengan baik dan tidak berlebihan.

Ketika seorang remaja tidak mampu mengelola kecerdasan emosional ada berbagai faktor yang mempengaruhinya seperti pengaruh dari lingkungan sosial tempat dia tinggal, ketika terjadi suatu permasalahan yang tidak dapat diselesaikan dengan baik, memiliki trauma seperti mendapat perlakukan tidak menyenangkan atau tindak kekerasan dari orang-orang terdekatnya. 

Tindakan-tindakan tersebut yang kemudian di adopsi oleh remaja bagaimana lingkungan memperlakukan mereka. hal ini yang membuat perilaku remaja dapat mengalami penyimpangan seperti melakukan tindak kekerasan, pergaulan bebas, mabuk-mabukan, balap liar, dan tindakan-tindakan yang dapat merugikan baik orang lain maupun diri sendiri.

Oleh karena itu memiliki kecerdasan emosional yang baik sangat penting pada remaja, di mana masa remaja merupakan kesempatan untuk menentukan bagaimana kita menuju ke masa dewasa apakah remaja akan dapat menjadi yang lebih baik atau buruk. 

Perlunya sebuah arahan dan bimbingan untuk remaja tentang sebab akibat ketika akan melakukan suatu tindakan dapat membantu remaja memiliki kecerdasan emosional yang baik. tentunya peran orang tua sangat di perlukan untuk menanamkan nilai-nilai moral yang baik. ketika remaja memiliki pemahaman yang baik bagaimana cara mengendalikan emosional makan remaja yang melakukan tindak penyimpangan akan berkurang.

Untuk membantu remaja agar memiliki kecerdasan emosional yang baik remaja dapat didampingi untuk mengarahkan para remaja agar memiliki kecerdasan emosional yang baik dengan regulasi emosi. regulasi emosi merupakan kemampuan seorang individu untuk dapat mengelola, mengatasi, menilai, serta mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat. Adapun cara yang dapat dilakukan:

1. Menilai situasi secara kritis 

Dengan memberikan dorongan pada remaja untuk mengidentifikasi dan melabeli emosi mereka sehingga dapat membantu merak untuk memahami dan bereaksi pada suatu kejadian dengan cara yang sehat. Serta mendampingi remaja dalam menemukan solusi dalam mengatasi permasalahan oleh remaja apakah solusi yang mereka sampaikan dapat berdampak baik atau tidak.

2. Memberikan pemahaman tentang emosi

Memberikan pemahaman dengan membuka topik pembicaraan terkait emosi dan perasaan orang lain seperti keluarga atau teman. Dengan demikian mereka juga dapat beradaptasi dengan situasi saat mereka dihadapkan dengan persoalan yang melibatkan orang lain, agar mereka dapat memahami apa yang orang lain rasakan saat itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun