4. Relationship
Bagi seseorang yang tengah menjalin hubungan dengan orang lain terkadang juga mengalami perasaan insecure seperti halnya merasa tidak layak menjalin hubungan dengan seseorang karena menganggap dirinya memiliki banyak kekurangan atau bisa juga takut pasangan melakukan perselingkuhan sehingga mengalami trust issue.
5. Social Circle
Merasa insecure dikarenakan memiliki ketakutan untuk berinteraksi dengan orang lain dan sulit untuk memulai percakapan yang menyebabkan merasa tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang lain. Selain itu, orang yang mengalami insecure juga beranggapan bahwa orang tersebut takut tidak diterima kehadirannya di antara orang-orang tersebut sehingga pada akhirnya lebih menghindari melakukan interaksi dengan orang lain.
6. Being perfectionist
Menjadi perfeksionis dianggap menjadi suatu kelebihan bagi sebagian orang. Dengan itu menjadikan seseorang lebih fokus dan teliti dalam mengerjakan sesuatu dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Tetapi, jika berlebihan menjadi perfeksionis sangat rentan mengalami stres, cemas, dan mudah lelah karena menganggap apa yang dikerjakan masih banyak kekurangan yang bisa menimbulkan perasaan insecure karena terus memikirkan kekurangan pada apa yang dikerjakan.
Mengatasi Perasaan Insecure
Insecure merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap orang. Setiap dari seseorang tentu bisa berusaha untuk mengontrol perasaan itu. Namun, ada kalanya bagi sebagian orang perasaan itu terus muncul sehingga mengalami ketakutan dan kecemasan akan sesuatu hal. Tentu, ini bukan hal yang baik jika terus dibiarkan. Karena bagaimanapun seseorang berhak untuk hidup dengan bahagia dan tenang dengan apa yang dimiliki. Ada beberapa cara yang mungkin dapat diterapkan untuk mengurangi rasa insecure itu sendiri. Dapat dimulai dengan mendengarkan apa yang diinginkan. Terkadang, seseorang sering merasa denial dengan hal itu dan lebih mendengarkan anggapan dari orang lain. Karena memang standar setiap orang itu berbeda-beda dan tidak harus selalu mengikuti standar orang lain.
Kemudian, bisa melakukan self-talk sesering mungkin. Dengan selalu menghargai setiap usaha yang dilakukan walau sekecil apapun itu dan mengapresiasi diri agar lebih memahami diri dan menerima serta menyadari apapun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Secara tidak langsung akan memberikan energi positif ke diri sendiri sehingga menjadi pribadi yang positif dan jadi lebih mencintai diri sendiri apa adanya tanpa perlu melihat orang lain. Karena terkadang seseorang bisa mencintai yang lain tetapi lupa dengan diri sendiri bahwa seseorang tersebut juga layak untuk dicintai oleh diri sendiri.
Tidak menutup kemungkinan juga seseorang bisa menerima setiap saran dan masukan dari orang lain. Namun, juga harus pandai dalam menyaring apa saja yang bisa diambil dan mana yang tidak. Terkadang masukan dari orang lain juga dapat dijadikan pertimbangan karena bisa jadi seseorang tidak bisa melihat apa yang salah dari diri sendiri tetapi orang lain mampu melihat hal itu. Bagaimanapun, seseorang harus berdamai dengan kekurangan yang dimiliki dan mengontrol perasaan insecure pada hal tertentu saja. Ini membutuhkan usaha, waktu dan juga proses. Selain itu, seseorang juga harus memikirkan kembali apa tujuan yang mau dicapai agar bisa fokus mengenai itu tanpa perlu memikirkan hal yang lain.
Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, semakin banyak hal yang membuat kita insecure. Tentunya, insecure itu hal yang wajar pada suatu kondisi dan waktu tertentu. Asalkan telah memahami batasan dan kekurangan yang dimiliki. Insecure yang sehat didasari dengan perasaan nyaman dengan diri sendiri.