Mohon tunggu...
Indah Yulian Suci
Indah Yulian Suci Mohon Tunggu... Guru - SMP Negeri 1 Pancalang

Hai komasianers, salam kenal... Saya adalah seorang guru Sekolah Menengah Pertama yang sedang belajar menuangkan segala hal dalam bentuk tulisan. Simak dan dukung passion baru saya ya. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Baik Memilah Sampah Berbahan Plastik

12 Desember 2022   13:50 Diperbarui: 12 Desember 2022   14:38 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah merupakan sesuatu yang kerap kali  menjadi masalah bagi sebagian besar orang bahkan kelompok. Di pemukiman, di perkantoran bahkan di sekolah pun sampah sering menjadi primadona permasalahan yang ada.

Manusia memang tidak bisa lepas dari sampah. Apalagi dewasa ini, segala sesuatu biasa dikemas dengan plastik, botol, kardus dan lain sebagainya. Salah satu sampah yang sulit diurai adalah sampai berbahan plastik. Namun sampah ini sebenarnya masih bisa didaur ulang untuk dijadikan bahan baku kembali.

Permasalahan sampah berbahan plastik juga sering terjadi di sekolah-sekolah. Apalagi dalam 1 hari, ada ratusan anak yang menjajakan uangnya untuk membeli makanan atau minuman dengan kemasan berbahan plastik ini. Tak jarang apabila sekolah tidak telaten menyikapinya, akan menjadi permasaalahan yang berdampak cukup serius. Bukan hanya terhadap lingkungan saja, akan tetapi terhadap tanggung jawab intitusi yang seyogyanya menjadi tempat untuk menumbuhkan budaya positif pada peserta didik.

SMP Negeri 1 Pancalang menyikapi sampah berbahan plastik ini dengan menumbuhkan budaya positif di sekolah. Budaya positif ini berupa pembiasaan memilah sampah berbahan plastik khususnya botol minuman ke dalam 1 wadah besar.

Sebelum  budaya baik ini bergulir, sampah-sampah botol minuman seringkali berserakan disetiap penjuru lingkungan sekolah. Menurut Ibu Saerah, S.Pd. yang merupakan salah satu pengurus koperasi sekolah mengatakan, setidaknya ada 30 karton minuman kemasan atau sekitar 600 botol minuman yang terjual setiap harinya. Bisa dibayangkan betapa menumpuknya sampah botol plastik ini sebelum budaya baik ini dilakukan.

Awal pembiasaan budaya baik ini tentu tidaklah mudah. Penggagas dari Budaya baik ini, Ibu Tati, M.Pd. mengatakan bahwa, mulanya anak-anak seringkali lupa untuk memilah sampah yang seharusnya dimasukan ke tempat khusus ini. namun seiring berjalannya waktu, serta didukung oleh ketelatenan seluruh warga sekolah, budaya baik ini akhirnya bisa melekat dan mendarah daging dihati siswa-siswi SMP Negeri 1 Pancalang. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi sampah-sampah botol plastik yang berserakan di setiap sudut sekolah. 

Bahkan, pada tong sampah biasa pun sudah tidak ada lagi sampah botol tercampur disana. Siswa yang minum dengan kemasan botol ini sering kali terlihat berjalan menuju keranjang besar tersebut, meskipun padahal didekatnya ada tong sampah biasa. Hal ini menunjukan bahwa, budaya positif memilah sampah botol berbahan plastik telah efektif dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pancalang.

Harapannya bahwa, kebiasaan baik yang sudah melekat pada siswa siswi ini bisa terbawa hingga kemana pun mereka berada, dan menjadi sebuah prinsip untuk terus melestarikan lingkungan sehat dan bersih dari sampah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun