Mohon tunggu...
Martina IndahWidyaningsih
Martina IndahWidyaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

🍁🍁

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelaparan Penyebab Rendahnya Pendidikan

2 Mei 2021   12:00 Diperbarui: 2 Mei 2021   11:58 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia.Kebutuhan pangan erat kaitannya dengan kehidupan suatu bangsa.Ketahanan pangan merupakan kondisi dimana kebutuhan pangan terpenuhi  yang dapat dilihat dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, keamanan pangannya,kadar gizi yang tersedia, merata, dan terjangkau untuk dapat hidup sehat dan produktif secara berkelanjutan.Masalah ketahanan pangan menjadi permasalahan yang sangat penting di Indonesia.Kelaparan menjadi salah satu isu yang menghantui Indonesia disetiap tahunnya.Indonesia adalah negara dengan masalah kelaparan yang tidak bisa dianggap remeh dan memerlukan perhatian khusus.

      Indonesia merupakan salah satu negara yang mengikuti rencana aksi global dengan tujuan mengakhiri berbagai permasalahan di dunia seperti masalah kemiskinan,kesenjangan dan lingkungan atau sering disebut Sustainable Development Goals (SDGs).SDGs ini memiliki 17 tujuan yang salah satunya menyoroti masalah kelaparan.SDGs tujuan yang ke-2 berisikan menghilangkan kelaparan,mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik,serta meningkatkan pertanian yang berkelanjutan.Namun nampaknya tujuan tersebut masih belum sepenuhnya terlaksana di Indonesia.Di Indonesia masih sering terjadi kelaparan yang tentunya pemenuhan gizi pun menjadi belum tercukupi.

   Wilayah Indonesia yang masih terjadi kelaparan dan kekurangan pangan  yaitu daerah-daerah terisolir.Daerah terisolir merupakan suatu wilayah yang sulit atau tidak bisa diakses melalui darat,air,serta tidak terdapat alat komunikasi pendukung dan belum ada listrik.Kelaparan ini terjadi akibat tidak meratanya pembangunan ketahanan pangan di Indonesia.Saat ini fokus pembangunan khususnya pembangunan terhadap pangan hanya berorientasi pada pembangunan di darat dan pulau-pulau besar saja sehingga pulau-pulau kecil dan terisolir masih belum terjangkau.Oleh karena itu pemerataan pembangunan pangan perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah agar kelaparan  di Indonesia tidak terus terjadi.Upaya pembangunan ketahanan pangan yang menyeluruh dan merata masih sangat sulit diwujudkan namun masih terus diusahakan ,hal ini diakibatkan karena  Indonesia merupakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang secara geografis merupakan negara kepulauan. Ketahanan pangan di daerah terisolir terutama pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau juga perlu mendapat perhatian besar dari pemerintah karena walaupun suatu wilayah atau negara terkategori tahan pangan, belum tentu ketahanan pangan dapat menjangkau seluruh rumah tangga yang ada di pulau-pulau kecil yang berpenghuni.

     Masalah pangan atau kelaparan ini tentu memiliki dampak negatif yang ditimbulkan salah satunya dibidang pendidikan.Apabila ketahanan pangan di Indonesia masih belum terlaksana secara merata ke seluruh pelosok  maka  terlaksananya pendidikan di Indonesia juga akan terganggu.Masalah pangan atau kelaparan ini akan mengakibatkan pemenuhan gizi tidak tercukupi sehingga akan menganggu proses perkembangan dan pertumbuhan anak di Indonesia sebagai generasi penerus dan harapan bangsa.Dimana pertumbuhan dan perkembangan merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberlangsungan proses belajar dan pembelajaran si anak.

    Pertumbuhan merupakan proses perubahan yang disertai dengan pertambahan ukuran akibat bertambahnya sel.Pertumbuhan bersifat kuantitatif karena dapat dilihat dan diukur.Pertumbuhan juga memiliki sifat irreversible atau tidak dapat kembali seperti semula.Perkembangan merupakan suatu proses menuju kedewasaan.Perkembangan tidak dapat diukur menggunakan alat tertentu sehingga perkembangan bersifat kualitatif.

    Pertumbuhan kaitannya dengan proses belajar adalah keadaan secara fisik yang bersifat kuantitatif yang apabila tidak terjadi secara normal maka akan mempengaruhi proses belajar.Misalnya seorang anak memiliki pertumbuhan yang lambat akibat kurang terpenuhinya gizi akan memiliki tingkat kecerdasan yang kurang sehingga mempengaruhi  proses belajar dan pola pikir anak tersebut.Oleh karena itu anak kurang mampu untuk menerima pelajaran.Perkembangan kaitannya dengan proses belajar adalah kemampuan rohani atau psikis yang tidak dapat diukur,tidak tampak dan bersifat kualitatif apabila tidak terjadi secara normal maka akan mempengaruhi proses belajar.Misalnya seorang anak yang terganggu perkembangannya maka anak tersebut tidak memiliki motivasi dan minat  belajar.Hal-hal tersebut tentunya akan mempengaruhi tingat pendidikan di Indonesia dari segi obyek pendidikan.    

   Tidak terlaksananya tujuan SDGs ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik akan mempengaruhi terlaksananya tujuan SDGs ke-4 yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua pada tahun 2030.Oleh karena itu masalah pangan dan kelaparan harus segera ditangani agar tingkat pendidikan di Indonesia bisa lebih maju dan lebih merdeka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun