Mohon tunggu...
INDAH WAHIDAH  NURHASANAH
INDAH WAHIDAH NURHASANAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Studi Film dan Televisi

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Clash of The Titans (2010) Dikaitkan dengan Teori Estetika Periode Klasik

24 Oktober 2022   04:00 Diperbarui: 25 Oktober 2022   11:21 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Clash of The Titans sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti Bentrokan Para Titan. Titan dipercaya oleh Bangsa Yunani sebagai penguasa alam semesta sebelum kelahiran dewa-dewa Olimpus.

Film ini bercerita tentang mitologi Yunani, di mana mitologi itu adalah sebuah kisah, mitos, legenda tentang dewa-dewa, pahlawan, dunia serta asal muasal kultur masyarakat Yunani Kuno.

Film ini menceritakan tentang seorang anak yang terlahir setengah Dewa dan setengah manusia yang bernama Perseus ia lahir akibat hubungan terlarang Dewa Zeus bersama seorang ratu. Ketika ratu ketahuan melakukan hubungan dengan Dewa Zeus, ia dan anak yang dilahirkannya dihukum dengan cara dibunuh dan dibuang ke laut, akan tetapi anak yang memiliki darah setengah dewa tetap hidup dan ditemukan oleh keluarga nelayan.

Pada suatu hari keluarga yang merawat Perseus semuanya meninggal karena dibunuh dewa. Hal ini membuat Perseus murka dan memiliki dendam kepada para dewa. Seorang wanita telah memberitahu kebenarannya, ia diberi tahu bahwa dia adalah anak dari seorang dewa, tetapi itu tidak membuat Perseus kembali bersimpati kepada para dewa.

Zeus adalah dewa penguasa langit, Poseidon adalah dewa penguasa lautan, sedangkan Hades ditipu oleh Zeus dan ditinggalkan di Dunia Bawah Tanah yang mengerikan seperti neraka. Mereka bertiga adalah bersaudara dan mereka juga para dewa yang mengalahkan Titan dan akhirnya menguasai alam semesta. Hal ini menjadi penyebab dendam Hades kepada para dewa dan keturunannya. Hades ingin menguasai alam semesta sehingga akan memusnahkan setiap yang menentang yang menjadi saingannya. Salah satunya turunan dari Zeus.

Sepanjang film ini dipenuhi pertarungan. Perseus meskipun sudah mengetahui bahwa Zeus adalah ayah kandungnya, tapi ia masih melanjutkan dendamnya dan melawan dewa yang telah membunuh keluarganya. Dan dewa yang membunuh keluarga nelayannya adalah Hades.

Meskipun saat pertarungan berjalan menggugurkan banyak orang yang Perseus cintai tapi ia tetap semangat untuk melawan Hades dan juga hewan-hewan buas. Hewan buas terkuat yang bernama Kraken berhasil dikalahkan oleh Perseus menggunakan tatapan mata Medusa yang sebelumnya Perseus bawa dari Dunia Bawah Tanah.  Medusa juga salah satu tokoh mitologi Yunani yang sangat dikenal.

Setelah Kraken berhasil dikalahkan, kekuatan Hades pun melemah dan akhirnya Perseus berhasil mengembalikannya ke Dunia Bawah Tanah.

Film ini menjadi visual periode estetika klasik bukan karena film ini berasal dari mitologi Yunani saja, tetapi karena di dalam film ini juga ditunjukan beberapa ciri dan pertanda yang memperkuat estetika klasik.

  • Latar Waktu

Latar waktu pada film ini menunjukkan bahwa peristiwa ini terjadi pada masa kerajaan Yunani Kuno, di mana manusia dipimpin oleh Raja dan Ratu.

  • Bangunan

Pada film ini di setiap scene mata kita selalu dimanjakan oleh bangunan-bangunan khas Yunani Antik. Salah satunya adalah bangunan di sarang Medusa. Dipenuhi beton-beton kuat dan patung-patung. Di beberapa sudut Olimpus juga dilapisi dinding yang memiliki susunan miniatur dewa-dewa.

  • Wardrobe/Kostum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun