Mohon tunggu...
Humaniora

Menelaah Pesona Kehidupan Jin dan Manusia

16 Desember 2017   19:23 Diperbarui: 16 Desember 2017   19:26 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fenomena klasik yang terjadi di masyarakat saat ini adalah  "kesurupan" sebagaimana tak jarang beberapa media massa di negeri kita  menyiarkan berita kesurupan atau kemasukan setan. Bahkan salah satu  penyebab Indonesia tidak menjadi negara maju sejak diproklamirkan  kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah karena kepercayan  animisme yang berkembang di Indonesia. Bahkan para Wali Songo pahlawan  penyebar Islam di tanah Jawa memadukan paham animisme dan ajaran Islam  dengan niat agar mudah diterima di kalangan masyarakat kala itu. Lantas,  mengapa kesurupan atau kemasukan setan sering terjadi di negeri kita?

Ditinjau dari segi kebudayaan, Indonesia terdiri atas  berbagai macam keanekaragaman budaya yang mana tidak sedikit bahkan  hampir seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia telah bercampur baur  dengan paham animisme. Jika kita menelaah lebih dalam, lahirnya negara  Indonesia dilatar belakangi oleh kepercayaan - kepercayaan animisme dari  nenek moyang kita terdahulu yang masih melekat hingga sekarang meski  saat ini kita berada di era modern. Sedikit contoh tradisi aluk todolo  masyarakat suku Toraja di kabupaten Mamasa atau Tradisi dan ritual mayat  berjalan yang melibatkan jin dalam ritual tersebut.

Ilmu psikologi juga memberikan penjelasan tentang kesurupan : 

1) Keadaan disosiasi, saat seseorang seakan terpisah dari dirinya;

2) Hysteria , saat seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya, Sebagaimana dikisah dalam sebuah hadist

Seorang wanita mendatangi Nabi dan ia berkata:  "Sesungguhnya aku sering pingsan dan auratku terbuka, maka tolong  berdo'a pada Allah untukku! Jawab Nabi : jika kamu bersabar maka bagimu  adalah surga, namun jika engkau tetap berkehendak untuk dido'akan, aku  akan berdo'a pada Allah agar menyembuhkanmu. Jawab wanita tersebut: aku  memilih sabar. Namun tolong berdo'a pada Allah agar auratku tidak  terbuka. Maka Nabi berdo'a untuknya"

3) Split personality , saat pada diri seseorang tampil  beragam perilaku yang dimunculkan oleh "pribadi" yang berbeda.  Penjelasan ini seringkali mengalami benturan dengan kenyataan-kenyataan  budaya.

Firman Allah dalam Q.S. Adz - zariyat : 56 

Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepadaku

Sebagaimana firman Allah tersebut dapat kita ketahui bahwa  Allah S.W.T. tidak hanya menciptakan manusia sebagai mahluk tetapi juga  jin. Dan dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa jin dan manusia  memiliki tugas yang sama yakni untuk beribadah kepada Allah. Selain  beribadah jin dan manusia juga memiliki kesamaan lain seperti memiliki  kebutuhan biologis yakni : makan, memiliki tempat tinggal, berbicara,  dan memiliki keturunan sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh  Ubai bin Ka'abt 

Dari Ubay bin Ka'abt menceritakan bahwa ia mempunyai  sebaskom kurma namun selalu berkurang. Pada suatu malam ia mencoba  menjaganya tiba-tiba muncul seekor binatang sebesar anak remaja. Maka ia  memberi salam kepadanya, lalu binatang tersebut menjawab salamnya. Ubay  bertanya: siapa kamu? Jin atau manusia? Jawabnya: bukan manusia akan  tetapi Jin. Ubay berkata: coba perlihatkan tanganmu kepadaku! Maka ia  memperlihatkan tangannya kepada Ubay, tangan mirip tangan anjing dan  berbulu mirip bulu anjung pula. Ubay berkata lagi: seperti inikah bentuk  ciptaan jin? Jawabnya: sesunggunya para jin tahu bahwa di tengah-tengah  mereka ada yang lebih mengerikan dari pada aku. Ubay bertanya: kenapa  kamu datang kesini? Jawabnya: kami mendengar bahwa kamu orang yang suka  bersedekah, kami kesini karena ingin mendapat bagian dari makananmu.  Ubay bertanya: apa yang dapat menjaga kami dari gangguan kalian?  Jawabnya: ayat yang terdapat dalam surat Al Baqorah (ayat Kursi).  Barangsiapa yang membacanya di sore hari maka ia terjaga dari kami  sampai pagi hari. Barangsiapa yang membacanya di pagi hari maka ia  terjaga dari kami sampai sore hari. Besok paginya Ubay mendatangi  Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam dan menceritakan perihal tersebut  kepadanya. Jawab Rasulullah : Sikeji itu telah jujur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun