Mohon tunggu...
Humaniora

Cinta dalam Perspektif Ilmiah dan Kacamata Agama

12 Desember 2017   10:15 Diperbarui: 12 Desember 2017   10:20 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cinta adalah hal yang lumrah dirasakan oleh seluruh mahluk ciptaan Tuhan, bukan hanya manusia tetapi hewan atau binatang pun bisa merasakan cinta. Berbicara tentang cinta tidak akan pernah ada habisnya, mulai dari cinta kepada Allah (Tuhan), orang tua, saudara, teman, sahabat, guru, kekasih, bahkan terhitung cinta hewan peliharaan kepada tuannya.

Secara ilmiah, cinta merupakan reaksi kimia kompleks yang terjadi didalam tubuh. Reaksi dari cinta ternyata sama seperti perasaan lapar dan haus. Hanya saja cinta terasa lebih kuat dan lebih permanen itulah sebabnya cinta disebut sebagai reaksi kimia kompleks yang terjadi didalam tubuh. Sama halnya lapar dan haus, cinta juga merupakan salah satu dari sekian banyak kebutuhan biologis seseorang. selain itu, dikatakan sebagai reaksi kimia kompleks sebab ketik anda jatuh cinta, maka otak akan melepas beberapa zat seperti Pheromone, Dopamine, Norepinephrine, Serotonin, Oxytocin, dan Vasopressin. Semua zat ini memberikan rasa bahagia.

Mengapa seseorang yang sedang jatuh cinta tidak diperbolehkan menjalin hubungan tanpa status yang jelas (pacaran) dalam islam?
Ditinjau dari perspektif ilmiah, selain melepaskan zat Oxytocin, Serotonin, dan lain sebagainya, jatuh cinta juga dapat menghasilkan hormon testosteron (pada laki - laki) dan estrogen (pada perempuan) yang mana kedua hormon tersebut dapat merangsang ketertarikan sexual dalam tubuh. Sehingga jangan heran jika dengan alasan cinta, seseorang menghalalkan ciuman, menghalalkan sex, dan hal - hal lain yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan zina. Hal tersebut sejalan dengan Firman Allah dalam Q.S. Al - Israa' : 32

Dan janganlah kamu mendekati zina ; seaungguhnya (zina) itu adalah suatu jalan yang buruk

Cinta menurut kacamata agama islam adalah kecenderungan hati terhadap sesuatu. Ketika seseorang telah jatuh cinta kepada orang lain, maka ia akan berbuat apa saja yang disukai oleh orang yang ia cintai dan tidak baginya untuk melakukan hal - hal yang tidak ia sukai. jika tidak demikian maka akan dipertanyakan kecintaanya tersebut. Cinta adalah hal yang sudah jelas dan sudah pasti ada dan akan di rasakan oleh seluruh mahluk ciptaan Tuhan. Sebab banyak sekali firman tuhan yang menyinggung tentang cinta. Cinta juga merupakan kewajiban bagi setiap ciptaan Tuhan yang dalam hal ini cinta kepada Tuhan dan cinta kepada orang tua sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ali - Imron : 31

Katakanlah (Wahai Rasulullah), Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.

Selain itu rasa cinta yang sangat kuat melekat kepada manusia adalah cinta kepada pasangan, harta benda, anak, dan lain sebagainya. Jika kita memiliki harta maka kita wajib menjaga, mencintai, dan merawatnya, serta menjadikannya bermanfaat di hidup kita dengan rajin bersedekah dari harta tersebut. Bukankah Allah berfirman dalam Q.S. Ali Imron : 14

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

Faktanya, cinta adalah sesuatu yang rasional bukan sesuatu yang irasional, dengan kata lain cinta adalah sesuatu yang pasti, yang nyata, dan bukan sesuatu yang abstrak yang tidak dapat diketahui dan dipelajari manusia. Fakta tersebut sejalan dengan firman Allah dalama Q.S. Ar - Ruum : 21

Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir

Karena cinta itu adalah sesuatu hal yang rasional maka dari itu lihatlah kepada siapa kita jatuh cinta, dengan kata lain jika kita sedang jatuh cinta kita memang tidak dapat mengontrol perasaan dengan baik sehingga muncul istilah "cinta itu buta" karena memang nyaris membutakan. Tetapi satu hal yang meyakinkan kita bahwa cinta itu sesuatu hal yang rasional adalah kita bisa mimilih kepada siapa rasa cinta yang kita miliki kita perpanjang masa berlakunya, kepada siapa? Kepada seseorang yang baik akhlaknya dan dapat menuntun kita menuju surga, seseorang yang bisa menjamin seluruh kebutuhan hidup kita, dan kepada seseorang yang baik keluarga dan kehidupan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun