Mohon tunggu...
indah syafina
indah syafina Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar/Mahasiswa

Hobi Memasak dan Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Kecerdasan Emosional dalam Keberhasilan Akademik Siswa

8 November 2024   14:30 Diperbarui: 8 November 2024   15:29 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia pendidikan, keberhasilan akademik siswa sering kali diukur melalui hasil nilai akademik dan prestasi akademik lainnya. Namun di balik angka-angka tersebut terdapat faktor-faktor lain yang berperan besar dalam pencapaian tersebut. Salah satu faktor yang semakin di akui pentingnya adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional, atau kemampuan yang mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta memahami emosi orang lain, ternyata memiliki peran signifikan dalam keberhasilan akademik siswa. Dalam esai ini, kita akan membahas bagaimana kecerdasan emosional memengaruhi keberhasilan akademik siswa.

Kecerdasan emosional merupakan konsep yang di perkenalkan oleh psikolog Daniel Goleman, yang mencakup lima aspek utama: kesadaran diri, pengelolaan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Kesadaran diri mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali emosi nya sendiri dan dampaknya terhadap dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Pengelolaan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan reaksi emosional, khususnya dalam situasi yang menantang. Motivasi berarti adanya dorongan internal yang mencapai tujuan, meskipun ada hambatan. Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, sementara keterampilan sosial adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, sementara keterampilan sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. 

Dalam konteks pendidikan, kelima aspek ini sangat penting. Misalnya, kesadaran diri membantu siswa memahami perasaan cemas saat menghadapi ujian sehingga mereka dapat mengelolanya lebih baik. Pengelolaan diri memungkinkan siswa tetap tenang di bawah tekanan, sedangkan motivasi mendilorong mereka untuk berusaha keras dalam belajar. Empati dan keterampilan sosial memudahkan siswa dalam bekerja sama, yang sangat penting dalam tugas kelompok atau diskusi kelas.

Kecerdasan emosional berperan besar dalam keberhasilan akademik siswa, terutama dalam hal mengelola stres, motivasi belajar, dan interaksi sosial. Untuk mengoptimalkan kecerdasan emosional siswa,  sekolah dapat mengambil langkah sebagai berikut. sekolah bisa memasukkan program pendidikan emosional dalam Kurikulum.  Program ini dapat berupa kegiatan yang membantu siswa memahami emosi, mengembangkan kemampuan mengelola stres, dan membangun keterampilan sosial. Selain itu guru dapat menerapkan pendekatan pengajaran yang menekankan pada pengembangan empati dan kerjasama dalam aktivitas kelas. Misalnya,  kegiatan belajar kelompok atau diskusi dapat membantu siswa berlatih keterampilan sosial dan belajar memahami perspektif orang lain. Selain itu guru berperan sebagai model emosional juga sangat penting. Ketika guru menunjukan sikap sabar, pengertian,  dan empati dalam berinteraksi dengan siswa mereka akan memberi contoh yang baik bagi siswa untuk mengembangkan kecerdasan emosional. Dengan melihat guru yang mampu mengelola emosi dengan baik, siswa akan belajar pentingnya kesabaran dan pengelolaan diri dalam menghadapi situasi yang menantang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun