Mohon tunggu...
Indah SriHandayani
Indah SriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menulis puisi,cerpen, artikel,dan membuat Desain, kunjungi akun Instagram saya di https://www.instagram.com/1ndaaah_?igsh=bXc5YmhidjJmZGVl 👈

Selanjutnya

Tutup

Roman

Elara:kisah cinta di hutan ajaib

21 Juli 2024   14:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   17:15 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Elara: (dengan penuh belas kasihan) "Kamu telah belajar banyak, William. Dan itu adalah hukuman terberat yang kamu dapatkan."

William: (berdiri dengan perasaan yang berat) "Aku akan memperbaiki segalanya. Aku akan memastikan hutan ini kembali seperti semula."

Elara: (tersenyum lega) Baiklah William, semoga kau berubah,san sadar atas apa yang telah kau perbuat.

William pun kembali ke istananya dan berpisah dengan elara, tahun telah berlalu elara sekarang menjadi ratu Di kedalaman hutan ajaib yang dipenuhi dengan keindahan alam, Elara hidup sebagai penjaga yang setia. kehidupannya berubah secara mendadak ketika Raja Hutan, yang merupakan pemimpin mereka, memilihnya sebagai penggantinya.

Elara awalnya ragu untuk menerima gelar itu, karena ia sadar karena dialah yang membawa petaka bagi hutan ajaib itu, tapi raja hutan terus memaksanya untuk menerima gelar baru sebagai Ratu Hutan.karena ia percaya bahwa elara sangat bertanggung jawab untuk melindungi hutan ,tidak hanya melindungi hutan dari ancaman luar, tetapi juga memastikan keseimbangan ekosistem terjaga.mulai saat itu Dia memutuskan untuk memperketat penjagaan hutan, terutama terhadap manusia tamak yang kadang-kadang berusaha masuk untuk memanfaatkan kekayaan alam hutan ajaib itu.

Dengan bijaksana, Elara memerintahkan para peri dan makhluk hutan untuk lebih waspada. Mereka membangun perbatasan yang lebih kuat dan memasang perangkap magis untuk melindungi wilayah mereka. Elara juga mengambil peran aktif dalam mendidik anggota masyarakat hutan tentang bahaya manusia yang tidak bertanggung jawab.

Namun, semakin lama Elara memimpin, dia semakin menyadari bahwa kehati-hatian dan kebijaksanaan adalah kunci untuk mempertahankan kedamaian hutan. Dia belajar untuk mendengarkan saran dari sesama peri yang lebih berpengalaman dan untuk tidak terlalu cepat mengambil tindakan tanpa pertimbangan matang.

Setiap hari, Elara memperkuat ikatan dengan hutan dan semua makhluk yang tinggal di dalamnya. Dia mengajarkan nilai-nilai perlindungan alam dan rasa hormat terhadap lingkungan kepada generasi baru peri. Dengan penuh cinta dan keberanian, Elara membuktikan dirinya sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan penyayang bagi hutan ajaib yang dia cintai.

Di sisi lain William juga sekarang menjadi raja di Kerajaannya menggantikan posisi sang ayah,tapi di dalam hatinya dia selalu mengingat wajah elara, dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke hutan ajaib untuk bertemu dengan elara dan meminta maaf padanya,Di tepi hutan ajaib yang dipenuhi cahaya rembulan, Elara mengenakan gaun putih dengan motif bunga-bunga indah dan sayap putih transparan yang gemerlap. Dia berdiri di depan gerbang utama, menatap keluar ke hutan dengan pandangan penuh keprihatinan,dia seperti merasakan kehadiran William lagi, setelah beberapa menit dia di sana, terlihat bayangan seseorang dibalik-balik pohon, dugaannya benar bahwa William kembali menemuinya.

William mendekat perlahan dari balik pohon-pohon rindang. Hatinya berdebar keras saat melihat Elara, kecantikan dan kedamaian yang mengelilinginya membuatnya semakin merindukannya. Dengan langkah hati-hati, William akhirnya berdiri di hadapan Elara, menyadari bahwa dia harus mengungkapkan segala penyesalannya.

"Elara," ucap William dengan suara bergetar, "aku datang untuk meminta maaf sebesar-besarnya Elara. Aku sadar bahwa perbuatanku di masa lalu telah melukai hutan ini dan kalian semua."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun