Mohon tunggu...
Indah SriHandayani
Indah SriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menulis puisi,cerpen, artikel,dan membuat Desain, kunjungi akun Instagram saya di https://www.instagram.com/1ndaaah_?igsh=bXc5YmhidjJmZGVl 👈

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Perjalanan Isabel, Dipelukan Arwah Sang Ibu

20 Juli 2024   09:18 Diperbarui: 20 Juli 2024   09:22 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar https://www.pprtwaturoyo.ponpes.id/2024/01/cerpen.html

Di sebuah desa terpencil yang diliputi oleh hutan tebal, tinggallah seorang gadis kecil bernama Isabel bersama ibunya. Mereka hidup dalam sebuah gubuk kecil yang reot di pinggiran desa. Ayah Isabel telah meninggal dunia sebelum dia lahir, karena penyakit yang merenggut nyawanya saat Isabel masih dalam kandungan. Kematian ayahnya meninggalkan ibu dan Isabel dalam keadaan yang sulit, hidup dalam kemiskinan yang tak kunjung usai.

Meski demikian, ibu Isabel tidak pernah menyerah. Dengan gigih, dia bekerja keras untuk menghidupi Isabel. Sebagai buruh cuci dan penjual kayu bakar, ibu Isabel tidak pernah mengeluh, meski kadang hasil kerjanya hanya cukup untuk menyediakan makanan yang sederhana bagi mereka berdua. Isabel, seorang anak yang ceria dan penuh semangat, sering kali bertanya pada ibunya mengapa dia tidak pernah lelah.

"Ibu tidak lelah, Nak," jawab ibunya dengan senyuman lembut. "Kau hanya perlu belajar dengan rajin ya."

Hidup mereka penuh dengan kesederhanaan, tetapi mereka selalu bersyukur atas apa yang mereka miliki. Isabel belajar untuk tidak mengeluh, meskipun sering kali mereka harus makan singkong tua yang sudah mulai berdebu sebagai satu-satunya makanan yang tersedia.

Suatu hari, keadaan mereka semakin sulit. Isabel merasa sangat lapar, tetapi mereka tidak memiliki beras, hanya singkong tua yang tersisa di rak. Ibunya, meski sedih dan putus asa, tetap mencoba tersenyum untuk Isabel. Dia merebus singkong itu dengan hati-hati, sambil berdoa agar bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya.

"Mama, singkong ini enak sekali!" ucap Isabel sambil mencoba membuat ibunya tersenyum. Ibunya mengelus kepala Isabel dengan penuh kasih sayang. "Besok ibu akan belikan Isabel lauk ayam, ya?"

Isabel tersenyum cerah mendengarnya. Keesokan paginya, saat Isabel masih terlelap di ranjang, ibunya meninggalkan gubuk untuk mencari rezeki. Di perjalanan menuju pasar, di tepi jalan setapak yang jarang dilalui, ibunya menemukan sebuah dompet yang tergeletak. Ketika dibuka, di dalamnya terdapat sejumlah uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk beberapa waktu ke depan.

Ibu Isabel, tanpa ragu, langsung membayangkan betapa besar manfaat uang itu bagi mereka berdua. Namun, di saat yang sama, dia melihat seorang wanita kaya yang tampak kebingungan mencari dompetnya. Dengan penuh keikhlasan, ibu Isabel mendekati wanita itu.

"Maaf, Bu. Apakah ini dompet yang Anda cari?" tanya ibu Isabel pelan.

"Eh iya tadi dompet saya jatuh di sini" ucap si wanita kaya, ibunya Isabel memberikan dompet hitam itu ke wanita kaya "ini tadi saya temukan di sana" jawab ibu Isabel,Wanita kaya itu langsung tersenyum lega dan mengucapkan terima kasih. Dia sangat bersyukur karena semua kartu identitas dan uangnya masih utuh di dalam dompet itu. Sebagai tanda terima kasih, wanita itu menawarkan sejumlah uang pada ibu Isabel.

"Tidak, Bu. Saya tidak bisa menerima uang ini," ucap ibu Isabel dengan tegas. "Saya hanya ingin membantu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun