Mohon tunggu...
Indah SriHandayani
Indah SriHandayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menulis puisi,cerpen, artikel,dan membuat Desain, kunjungi akun Instagram saya di https://www.instagram.com/1ndaaah_?igsh=bXc5YmhidjJmZGVl 👈

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hantu Bersiul di Hutan Terlarang

19 Juli 2024   18:53 Diperbarui: 19 Juli 2024   18:55 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pinterest 

Di malam yang gelap dan sunyi, di tengah hutan yang rimbun dan angker, empat anak sekolah duduk berkeliling api unggun. Mereka adalah siswa-siswa SMP negeri 1 mekar sari yang sedang mengikuti perkemahan di hutan terpencil. Suasana cenderung ceria meskipun kegelapan malam mulai menyelimuti.

Salah satu dari mereka, Ryan, duduk dengan wajah skeptis. "Apa sih yang kalian takuti dari hutan ini? Hanya cerita menakutkan belaka," ucapnya dengan nada meremehkan.

"Lho, Ryan, kamu percaya gak sih sama wanita hantu bersiul?" tanya Maya, salah seorang temannya, dengan mata membulat.

"Wanita hantu bersiul? Ah, itu cuma mitos orang-orang kampung," balas Ryan sembari mengangkat bahu acuh tak acuh.

Tapi Beni, anak yang lain, menyela, "Tapi temanku dulu pernah lihat sendiri! Katanya sih kalau kamu mendengar siulan, berarti dia dekat."

Anak keempat, Ana, memilih untuk berdiam diri, hanya tersenyum-senyum mendengarkan percakapan mereka.

"Ya sudah, kalau gitu, kita harusnya mencoba mencari tahu sendiri. Ayo, kita masuk lebih dalam ke hutan ini," tantang Ryan, mencoba membuktikan bahwa semua itu hanya cerita bohong.

Maya menatapnya dengan pandangan khawatir, "Ryan, jangan bodoh. Hutan ini dilarang untuk dimasuki malam hari."

Namun, Ryan sudah memutuskan langkahnya. Ia berdiri dan tanpa ragu memasuki kegelapan hutan yang semakin tebal. "Kalian ikut atau tidak, itu urusan kalian," ucapnya sambil menghilang di balik rimbunnya pepohonan.

"Mungkin dia benar-benar tidak percaya dengan cerita itu," ujar Ana, mencoba menenangkan diri dan teman-temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun