Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat, terdapat sebuah toko gaun pengantin yang terkenal dengan keindahan dan keangkerannya. Toko itu sudah berdiri sejak zaman kolonial, dikenal dengan sebutan "The Bridal Manor". Legenda yang mengelilingi toko itu mengatakan bahwa pemilik pertamanya, seorang perempuan cantik bernama Eliza, menghabiskan sisa hidupnya menunggu tunangannya yang tidak pernah kembali dari perang.
Satu malam, seorang pengantin wanita muda, Maria, datang ke The Bridal Manor untuk mencari gaun yang sempurna. Dia terpesona oleh gaun putih berenda panjang yang terpajang di jendela utama. Saat mencoba gaun itu di ruang ganti yang gelap, dia merasa seolah-olah ada sesuatu yang mengawasinya. Namun, setiap kali dia memutar kepalanya, tidak ada yang terlihat.
Maria memutuskan untuk membeli gaun itu meskipun terasa dingin di dalam ruangan itu. Pada malam pernikahannya, dia mengenakan gaun tersebut dengan senyum bahagia. Namun, selama upacara, Maria merasa gaunnya menjadi semakin berat dan terasa seperti ada yang menariknya ke arah yang tidak dikenal.
Setelah upacara, ketika fotografer melihat hasil jepretan, mereka terkejut menemukan bayangan samar-samar seorang wanita berkerudung putih di belakang Maria pada setiap foto. Semua usaha untuk menghapus bayangan itu dari foto gagal, dan cerita tentang "Lady in White" di The Bridal Manor semakin terkenal.Maria sendiri mulai merasakan kehadiran Eliza di sekitarnya. Dia sering kali melihat bayangan Eliza di cermin atau mendengar suara tangisan dari  gaunnya pengantin itu. Tak lama kemudian, Maria mulai merasakan ketakutan yang tak terkendali dan memutuskan untuk mengembalikan gaun itu ke The Bridal Manor.
Toko itu tetap berdiri, menunggu pengantin berikutnya yang akan terpesona dengan kecantikan gaun-gaunnya. Namun, legenda Eliza yang masih menunggu cintanya dan kehadiran Lady in White masih menghantui siapa pun yang memasuki toko itu, membuat mereka bertanya-tanya apakah kebahagiaan yang mereka cari sepadan dengan risiko yang mereka hadapi.
