Mohon tunggu...
Indah Sianipar
Indah Sianipar Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak Terlalu Sering Main Game

1 Juli 2012   15:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Teknologi semakin maju di era globalisasi ini.Hal ini tentu  membuat peningkatan permainan game semakin canggih sehingga banyak anak yang tertarik untuk menggunakan fasilitas-fasilitas dari teknologi sekarang.Misalnya:PSP,Game PC,Game i-pad,Nintendo DS,dll.Siapa yang tidak tertarik akan kecanggihan game zaman sekarang.Semuanya dilengkapi dengan fitur-fitur yang mengasyikkan dan menantang.Apa yang menjadi permasalahannya sekarang adalah karena sudah sering melekat dengan game,biasanya anak-anak tidak mau lepas begitu saja dari game yang sudah biasa atau sering dimainkan.

Banyak asumsi bahwa anak yang sering main game pada teknologi-teknologi canggih akan membuat kesehatan anak semakin menurun.Waktu belajar juga menjadi tersita.Apalagi keseringan main game juga mengakibatkan kelelahan pada mata.Teknologi memang sangat baik.Tetapi,alangkah baiknya jika efek positifnya bisa dibarengi dengan batas waktu tertentu.Karena jika berlebihan tentu saja akan menurunkan kesehatan anak dan malah mengakibatkan malas belajar,tingkat belajar yang semakin rendah,kurangnya sosialisasi,dll.

Sebagai Konsumen game,Tentu ada tingkatan-tingkatan permainannya.Rasa ingin tahu dan tidak mau kalah juga merupakan salah satu faktor anak untuk tidak mau meninggalkan kebiasaannya untuk selalu bermain game tiap hari,bahkan tiap menit sampai kadang ada anak yang malas makan karena sudah malas aja bergerak.Maunya hanya di depan atau di samping PSP nya doang.Sehingga orangtua harus capek membujuk anaknya dulu barulah si anak mau makan.

Tentu saja,saya tidak mengatakan teknologi tidak baik.Dan malah saya juga konsumen dari Game online dan sebagainya.Namun,tetap dibarengi dengan pembatasan waktu yang wajar tanpa harus memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh.Demikian juga bagi para anak.Semua itu masih tergantung akan perhatian dari orangtua si anak.Karena,orangtua merupakan guru yang paling baik.Jadi,bisa memberikan kebebasan bagi anak untuk bermain dan juga bisa mengatur anak tanpa membuat si anak merasa dimarahin atau kecewa.Contohnya,tanamkan sifat dalam diri anak untuk terbiasa tidur siang.Karena,menurut penelitian,anak yang sering tidur siang akan menambah daya ingat,kesegaran tubuh dan mata serta   menetralkan kondisi otak.Selain itu,sepulang sekolah,ajak anak bersama-sama untuk mengulang kembali pelajaran di sekolah  untuk meningkatkan keharmonisan orangtua dan anak.Dan masih banyak contoh yang lain yang bisa mencegah anak untuk jangan terlalu sering main game.Jika ada waktu libur,tingkatkan sosialisasi anak dengan lingkungan.Semoga berhasil.:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun