Keluarga Dhuafa merupakan keluarga yang hidup dalam kondisi kesulitan ekonomi dan kemiskinan. Mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Selain itu, mereka seringkali tidak memiliki akses yang memadai terhadap layanan kesehatan dan Pendidikan.
Kondisi keluarga dhuafa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya peluang pekerjaan, kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas, krisis ekonomi, atau dampak dari konflik dan bencana alam. Mereka seringkali memerlukan dukungan eksternal, baik dari lembaga amal, pemerintah, maupun masyarakat setempat, untuk membantu mereka keluar dari situasi sulit dan meningkatkan taraf hidup.
Sesama kaum muslimin sebagai saudara seagama harus saling tolon menolong antar sesama. Yang mana pada harta setiap Muslim terdapat hak-ha yang harus diberikan kepada kaum Dhuafa, fakir miskin, dan Yatim Piatu
Allah berfirman : "Dan berinfaklah kamu (bersedekah atau nafakah) di jalan Allah dan janganlah kamu mencampakkan diri kamu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah kerana sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik" (Qs. Al-Baqarah : 195)
Di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka Fakulas Ekonomi dan Bisnis, Terdapat satu Mata Kuliah yaitu "Kemuhammdiyahan". Dimana di Mata kuliah ini kami diajarkan untuk berbagi dan memperdayakan kaum dhuafa. Awalnya kami mengajukan proposal Pemberdayakan Kaum Dhuafa ini kemudian melakukan observasi lalu menggalang dana selama 3 Bulan . Setelah itu kami menyalurkan sumbangan itu dan Membuat artikel ini.
Kegiatan Pemberdayaan Kaum Dhuafa ini dilakukan berkelompok, Dan kami dari Jurusan Manajemen, kelas 3A, Kelompok 11 yang beranggotakan : Dian Wahyu Hidayat (2302025010) Â Hana Nafiah (2302025036) Rizqy Indah Prihartanti (2302025143) Tri Yuniarsih (2302025163) Agnesia Naya Dwi Affandi (23020203183). Dikegiatan ini kami membantu keluarga Ibu Minten
Ibu Minten merupakan seorang janda dengan 1 anak dan tinggal dengan beberapa cucunya yang bertempat tinggal di Jakarta Timur. Ibu Minten bekerja sebagai penjual es dan juga memulung untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, penghasilan ibu minten dari berjualan es perminggunya  hanya mendapatkan Rp126.000, Penghasilan ini tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dan memutar modal dagang juga membayar tagihan listrik dan menanggung biaya anak dan cucunya
Untuk kondisi rumah itu milik sendiri, namun harus bayar air dan listrik sebesar 22 Ribu Rupiah per minggu. Rumah agak sempit sehingga barang banyak bertumpuk dan tidak tertata. Tidak ada lampu di kamar mandi, sehingga keadaan kamar mandinya gelap. Banyak hewan peliharaan sehingga kotorannya berserakan dilantai, Kesehatan Ibu Minten bisa dikatakan kurang baik, karena beliau oernah menjalankan operasi otak, anaknya menderita penyakit maag kronis dan pernah koma selama 10 hari.
Mari kita bergandengan tangan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan menciptakan dunia yang lebih adil dan berempati.Semoga upaya pemberdayaan ini menjadi cahaya harapan bagi kaum dhuafa dan memicu perubahan positif dalam masyarakat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI