Di Universitas Elsifourty di kelas A Exel masih asyik mengerjakan soal-soal matematika yang diberikan “Pak Ari” dosennya pagi ini. Sudah satu semester lebih ia telah menghabiskan hari-harinya di kelas itu, sebuah Universitas yang menjadi impian setiap orang sekarang ini. Sambil tersenyum tipis ia terus menggoreskan tinta penanya, menyelesaikan soal-soal yang menurut teman-temannya “It’s so difficult.”
Exel : “Huff… Akhirnya selesai juga” desah Exel dengan senyum penuh kemenangan.
Gito: “Lo udah selesai, xel?” seru Gito kaget.
Loly: Tentu saja, kan Exel jenius.... iya kan xel??( Loly cari perhatian).Exel: (Exel hanya senyum saja menanggapi kata2 Loly)
Cuma beberapa menit saja, Exel telah selesai mengerjakan sekian puluh soal Trigonomerti yang baru saja diberikan Pak Ari. Kehebatan Exel memang telah membuatnya sangat popular diantara semua mahasiswa FMIPA angkatannya.
Pak Sam: “Selamat pagi!” sahut seseorang dari luar kelas.
Semua Mahasiswa kelas B: “Pagi pak!”
Perut Pak Sam yang besar mewakili wajahnya yang telat muncul dipintu kelas. Beberapa anak tertawa kecil melihat pemandangan konyol yang baru saja dipertontonkan Pak Sam di depan kelas.
Yuki : “Dik… kalo perut Pak Sam ditembak … kira-kira yang keluar apa yah?” bisik Yuki dengan teman sebangkunya.
Dikta: “Maybe, ribuan bakso kantin yang dihabiskan Pak Sam sebelum istirahat siang akan melimpah membanjiri lantai dan orang bisa berenang didalamnya!” jawab Dikta slengean.
yuki: “hahhaaa… gokil! Bener banget, masa setiap istirahat gue nggak pernah kebagian bakso Mbak Sumi…?” celoteh Yuki menjadi-jadi.
Pak Sam menjelajahi seisi kelas, seperti mencari-cari seorang buronan yang baru saja kabur dari tahanan.
Pak Sam: “Yuki, apa yang kamu bicarakan?… sini!” sahut Pak Sam dengan nada geram.
Yuki: “Yah… Gue lagi kan!” keluh Yuki dalam hati.
Dikta: “Udah mending lo ksana ja! Dari pada nanti pak Sam ngamuk....
Dengan tampang memelas,Yuki terus mengikuti Pak Sam dari belakang, menuju ruang Full AC miliknya yang berada di kelas A. Dengan tampang serius setengah mampus Pak Sam memulai ceramah yang akan berlangsung sekian jam itu.
Pak Sam: “yuki.... kamu ini kerjanya ngobrol saja dan buat kegaduhan.
Yuki:Gak Pak! Aku ini kan anak yang baik Pak...(jawab Yuki dengan wajah innocent)
Pak Sam: Apanya yang gak?? Setiap saya masuk kamu slalu ribut,, dan nilai2 mu pada mata kuliah ini selalu buruk (tampang kesal) .
Yuki: Jujur Pak,saya benar2 tidak mengerti dengan pelajaran itu Pak! “saut Yuki.”
Setelah bermenit2 berdebat dengan Pak sam. Akhirnya Yuki menyerah, ia tak tahan lagi mendengar semua ocehan tak penting yang diucapkan Pak Sam padanya. Yuki telah berada di ambang alam bawah sadarnya (jauh lebih dalam, jauh lebih dalam dari sebelumnya).
Pak Sam: “Jadi, , Bapak akan suruh teman dari kelas A untuk membantu kamu dalam mata kuliah ini, biar kamu tidak kesulitan lagi” cerocos Pak Sam mengakhiri pembicaraan.
Yuki: “hhah… kelas A!!” sahut Yuki kaget.
Pak Sam baru saja ingin mempersilahkan yuki untuk keluar, ikut kaget.
Pak Sam: “Walah… kamu itu klo mau ngomong, bisa ndak kalo nggak pake ngagetin….” Ucap Pak Sam dengan logat Jawanya.
Yuki: “maap, pak!”hehehe.... (jawab yuki dengan senyuman jailnya).
Pak Sam: “oh ya… namanya?” ucap Pak Sam terputus.
Pak Sam menghentikan kata-katanya setelah mendengar suara ketukan pintu dari depan ruangannya.
Pak Sam: “ah… mungkin itu dia!” ucap Pak Sam datar.
Yuki:Siapa Pak??? (dengan wajah penasaran).
Pak Sam segera membuka pintu ruangannya dan mendapati Exel berdiri sambil memberi hormat.
Exel: “Selamat pagi, Pak” sapa Exel ramah
Pak Sam: “Exel, silahkan masuk!”
Yuki yang mendengar nama Exel langsung kaget ala monyet kesetrum karena Exelmerupakan salah seorang mahasiswa teladan dan keren yangdisukai banyak orang.
Yuki: “Exel …” sentak Yuki, “dengan wajah bingung skaligus senang.”
****
Yuki mulai menggaruk-ngaruk kepalanya, kebiasaan anehnya itu selalu terulang setiap ia merasa bingung.
Yuki: “Koq bisa dia ya??” bukannya dia super sibuk?? ini gak mimpikan(sambil mecubit pipinya).Pak Sam:Exel ini Yuki,, saya harap kamu bisa membantu dia dalam pelajaran ini.
Exel: Ya baik lah Pak! “jawab Exel dengan ramah sambil melihat Yuki dengan wajahdatar
Pak Sam:Terimakasih ya Xel... kamu memang bisa diandalkan. (jawab Pak Sam dengan bangga).O ya kamu Yuki pasti kenal kan dengan Exel?? Jadi kamu harus belajar dengan baik dengan dia.
Yuki: Siap pak! (semangat Yuki).
Pak Sam:Ya baik lah saya keluar dulu.
Setelah Pak Sam keluar.
Exel: kita akan mulai belajar besok,, gue tunggu di perpustakaan jam 2 siang.
Yuki: hhe...apa?? haA ya2 Gue pasti datang On time koq. (dengan wajah grogi).
Exel: Owh,, ya udah bagus lah karna gue paling benci menunggu! “saut Exel dengan tegas.”
Saat Exel dan Yuki ngobrol,, datang Gito dan Loly menghampiri Exel.
Gito: Woi Xel jauh2 gue cariin, ternyata lo disini.Exel: Gito!! Da pa lo cari gue??
Gito: Sebenarnya bukan gue yang cari2 lo,, tapi si Loly yang paksa gue buat cariin lo.
Loly: Hey... Exel! (wajah Loly yang berbinar2 kesenengan ketemu Exel).
Exel: hey...Da pa Ly?
Loly: gue butuh bantuan ni Xel?? Banyak tugas yang gak gue mengerti.
Gito: Alah Xel, tu cuma alasan si Loly ja. O y siapa yang di sebelah lo ni Xel??( Gito pura2 mencari perhatian Yuki).
Exel: Owh iya, ini Yuki! Dan Yuki,, ni Loly n Gito.
Yuki hanya tersenyum tipis kepada Loly dan Gito.
Loly: Pa Yuki!! “jawab Loly dengan sinis.”
Gito: Hello Yuki...Nama mu kayak artis sinetron y? Hehehe....
Yuki: Hay Loly,, Gito! “menjawab dengan ragu.”Loly: Hoh y dah deh yuk kita ke kelas! “paksa Loly ke Exel n Gito.”
Exel pun keluar bersama Loly dan Gito sambil melihat ke arah Yuki, kemudian kembali ke kelasnya.Dengan tiba-tiba Dikta yang baru saja datang mendekati Yuki, langsung mengejutkan Yuki tanpa ragu.
Dikta: “Ciee2....asyik ni yee bisa belajar bareng Exel ” seloroh Dikta jujur.Yuki: iiya siih...( jawab Yuki malu). Tapi dari man Lo tau kalo gue mau belajar bareng Exel???
Dikta: hehehe...sebenarnya tadi gue nguping di balik pintu,, biz gue penasaran Pak sam ngomong paan si ma Lo. Eh tenyata Lo disuruh belajar bareng Exel.
Yuki: Dasar kebiasaan nguping Lo gak hilang2 y....
Dikta: Wah lo bruntung banget Ki.... Pasti banyak cewek2 yang ngiri ma lo. “sentak Dikta.”
Yuki terdiam sejenak dan kemudian kembali menggaruk-garuk kepalanya.