Sampah plastik menjadi salah satu masalah yang serius khususnya di Desa Duwet. Banyaknya sampah plastik yang tersebar pada saluran irigasi berdampak pada lingkungan tempat tinggal masyarakat di sekitar. Hal ini tentu akan berdampak pada kondisi tersumbatnya aliran selokan, pencemaran lingkungan, timbulnya bau yang tak sedap, serta berpotensi sebagai tempat berkembang biaknya vektor penyakit seperti nyamuk dan lalat. Selain sampah plastik di Desa Duwet juga menghasilkan sampah kain perca akibat sisa dari produksi konveksi. Kain perca ini hanya menjadi sampah apabila tidak dimanfaatkan dengan baik, maka dari itu kami berinovasi membuat kerajinan ekobrick dengan kombinasi sampah plastik dan sampah kain perca.
Kegiatan pelatihan pembuatan ekobrick ini dilakukan oleh kelompok KKN Desa Duwet 2 dengan melibatkan IPNU-IPPNU Desa Duwet Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Pembuatan ekobrick ini akan menghasilkan 2 kursi dan 1 meja yang dapat di pakai sesuai fungsinya. Ekobrick ini dapat dilakukan dengan menyiapkan bahan botol mineral bekas ukuran 1500 ml dan 600 ml, sampah plastik, sampah kain perca, triplek, busa, kain, dan lem. Kemudian perlu menyiapkan beberapa alat seperti gunting dan alat untuk menekan sampah ke dalam botol.
Proses ini di awali dengan memotong sampah plastik dan kain perca menjadi kecil kemudian dimasukan ke dalam botol dan dipadatkan menggunakan alat yang sudah disiapkan. Setelah beberapa botol siap lalu satukan membentuk kursi dan meja mengunakan lem, kemudian tambahkan triplek dan busa sebagai alas dibagaikan atas. Sebagai langkah terakhir lapisi kursi dan meja tadi menggunakan kain.
      Setelah memberikan pelatihan pembuatan ekobrick diharapkan IPNU-IPPNU mampu menjadi penggerak bagi warga Desa Duwet agar bisa memanfaatkan sampah plastik dan kain perca menjadi kerajinan yang bermanfaat.  Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H