Mohon tunggu...
Indah SeptiPratiwi
Indah SeptiPratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI

Mahasiswa S2 Universitas Dr. SOetomo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Majas dan Citraan dalam Kumpulan Puisi Inspirasi Tanpa Api Karya Tri Budhi Sastrio: Kajian Stilistika

19 Juli 2022   11:39 Diperbarui: 19 Juli 2022   11:44 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PEMBAHASAN

Majas dan Citraan Pada Puisi Kala Mega Sampaikan Berita Tentang Wanita

Puisi Kala Mega Sampaikan Berita Tentang Wanita merupakan salah satu puisi yang ada dalam kumpulan puisi Inspirasi Tanpa Api. Adapun majas dan citraan yang terkandung dalam puisi Kala Mega Sampaikan Berita Tentang Wanita adalah sebagai berikut:

Majas Alegori

Majas alegori adalah jenis majas atau gaya bahasa yang menyatakan suatu hal atau kejadian dengan cara lain, yakni melalui kiasan atau penggambaran. Sederhananya, kalimat yang mengandung majas alegori akan memiliki suatu objek atau keadaan yang dibandingkan dengan kiasan tertentu yang memiliki sifat dan karakteristik sejenis. Biasanya, majas alegori merujuk pada penggunaan kata-kata yang bersifat retorika. Masa alegori akan menjelaskan sesuatu secara tidak langsung melalui kiasan yang berhubungan dan bertautan dalam sebuah kesatuan yang utuh. Perhatikan kutipan berikut:

Inilah kisah tentang berita yang dibawa mega-mega

Nun jauh dari angkasa, tempat para dewa bertahta.

Pada kutipan di atas adalah salah satu kalimat yang ada pada puisi Kala Mega Sampaikan Berita Tentang Wanita dan dominan menggunakan majas alegori.

Majas Hiperbola

Majas Hiperbola yaitu majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal. Perhatikan kutipan berikut:

Si juru bicara berbicara keras gelegar membahana,

Cetar suara tembus mega-mega, sebelum akhirnya

Menghunjam bumi, tempat para penentang berada

Sambil duduk bersimpuh, tenang menunggu murka


Sang juru bicara walaupun suara gelegar bahana

Berdiri angkat suara agak gemetar tetapi lidahnya

Berhasil dipaksa meluncur, mengeluarkan suara

Pada kutipan (2) dan (3) menunjukkan bahwasannya pengarang menggunakan majas hiperbola dalam puisinya. Diksi-diksi yang dipilih terlalu berlebihan dan terdengar tidak masuk akal.

Citraan Pendengaran

Citraan Audio (pendengaran) adalah gambaran dalam otak kita seakan-akan kita mendengar berbagai suara/ bunyi sebagaimana yang tercantum dalam puisi. Semua hal yang terkait dengan suara termasuk dalam wilayah citraan pendengaran. Perhatikan kutipan berikut ini:

Si juru bicara berbicara keras gelegar membahana,

Cetar suara tembus mega-mega, sebelum akhirnya


Tak benar itu, suara menggelegar dari para dewa

Tidak hanya deras membelah bumi serta angkasa

Tapi juga membelah sukma, menghancurkan jiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun