PEMBAHASAN
Majas dan Citraan Pada Puisi Kala Mega Sampaikan Berita Tentang Wanita
Puisi Kala Mega Sampaikan Berita Tentang Wanita merupakan salah satu puisi yang ada dalam kumpulan puisi Inspirasi Tanpa Api. Adapun majas dan citraan yang terkandung dalam puisi Kala Mega Sampaikan Berita Tentang Wanita adalah sebagai berikut:
Majas Alegori
Majas alegori adalah jenis majas atau gaya bahasa yang menyatakan suatu hal atau kejadian dengan cara lain, yakni melalui kiasan atau penggambaran. Sederhananya, kalimat yang mengandung majas alegori akan memiliki suatu objek atau keadaan yang dibandingkan dengan kiasan tertentu yang memiliki sifat dan karakteristik sejenis. Biasanya, majas alegori merujuk pada penggunaan kata-kata yang bersifat retorika. Masa alegori akan menjelaskan sesuatu secara tidak langsung melalui kiasan yang berhubungan dan bertautan dalam sebuah kesatuan yang utuh. Perhatikan kutipan berikut:
Inilah kisah tentang berita yang dibawa mega-mega
Nun jauh dari angkasa, tempat para dewa bertahta.
Pada kutipan di atas adalah salah satu kalimat yang ada pada puisi Kala Mega Sampaikan Berita Tentang Wanita dan dominan menggunakan majas alegori.
Majas Hiperbola
Majas Hiperbola yaitu majas yang merupakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal. Perhatikan kutipan berikut:
Si juru bicara berbicara keras gelegar membahana,
Cetar suara tembus mega-mega, sebelum akhirnya
Menghunjam bumi, tempat para penentang berada
Sambil duduk bersimpuh, tenang menunggu murka
Sang juru bicara walaupun suara gelegar bahana
Berdiri angkat suara agak gemetar tetapi lidahnya
Berhasil dipaksa meluncur, mengeluarkan suara
Pada kutipan (2) dan (3) menunjukkan bahwasannya pengarang menggunakan majas hiperbola dalam puisinya. Diksi-diksi yang dipilih terlalu berlebihan dan terdengar tidak masuk akal.
Citraan Pendengaran
Citraan Audio (pendengaran) adalah gambaran dalam otak kita seakan-akan kita mendengar berbagai suara/ bunyi sebagaimana yang tercantum dalam puisi. Semua hal yang terkait dengan suara termasuk dalam wilayah citraan pendengaran. Perhatikan kutipan berikut ini:
Si juru bicara berbicara keras gelegar membahana,
Cetar suara tembus mega-mega, sebelum akhirnya
Tak benar itu, suara menggelegar dari para dewa
Tidak hanya deras membelah bumi serta angkasa
Tapi juga membelah sukma, menghancurkan jiwa