DITULIS OLEH: INDAH PRATIWI SUNHAS
Mahasiswa Teknik industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Dosen Pengampu: Dr. Hj. Ira Alia Maerani , S.H., M.H.
Di Era globalisasi saat ini membawa dampak besar terhadap hampir semua aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, teknologi, budaya, hingga politik. Perubahan cepat yang terjadi di berbagai belahan dunia mengharuskan negara-negara untuk beradaptasi dan mengembangkan strategi agar tetap relevan di tengah persaingan global. Namun, di tengah arus globalisasi yang semakin kuat, nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi Pancasila tetap relevan sebagai dasar dalam membangun identitas dan mengarahkan arah pembangunan bangsa Indonesia. Artikel ini akan membahas relevansi Pancasila di era globalisasi masa kini.
1. Pancasila sebagai Dasar Negara yang Kokoh
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, tidak hanya berfungsi sebagai landasan konstitusional, tetapi juga sebagai panduan moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam konteks globalisasi, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dapat menjadi filter untuk menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang timbul akibat globalisasi.
Salah satu contoh konkret adalah nilai kemanusiaan yang adil dan beradab yang terdapat dalam sila kedua Pancasila. Dalam dunia yang semakin terbuka dan terhubung, isu-isu seperti pelanggaran hak asasi manusia, ketidaksetaraan sosial, dan diskriminasi semakin menjadi perhatian global. Pancasila menegaskan pentingnya penghormatan terhadap martabat manusia, yang menjadi pedoman bagi Indonesia untuk tetap mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan di tengah gempuran arus globalisasi yang kadang melupakan aspek moral.
2. Pancasila sebagai Alat Penyaring Budaya Asing
Salah satu karakteristik kuat dari globalisasi adalah masuknya berbagai budaya asing yang dapat memengaruhi pola pikir, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat. Dalam konteks ini, Pancasila dapat berperan sebagai penyaring atau filter budaya asing yang masuk, memastikan agar nilai-nilai yang selaras dengan identitas bangsa Indonesia tetap dipertahankan.
Misalnya, sila ketiga Pancasila tentang persatuan Indonesia sangat relevan untuk menjaga keberagaman budaya, etnis, dan agama yang ada di Indonesia. Di tengah globalisasi yang sering kali membawa homogenisasi budaya, Pancasila menekankan pentingnya menjaga persatuan dan keharmonisan dalam keberagaman. Hal ini menjadikan Indonesia unik, dengan kemampuan untuk menerima dan memadukan berbagai budaya asing tanpa mengorbankan identitas nasional.
3. Mendorong Keberlanjutan dan Keadilan Sosial