Hai, paper-mu udah sampai BAB berapa? Kalimat yang sering ditanyakan saat berjumpa teman-teman se-angkatan. Tidak bisa dipungkiri bahwa sidang ini menjadi problema paling akut untuk mereka yang berada di semester akhir.
Bukan mahasiswa namanya, bila kamu belum merasakan hal-hal ini:
- Insomnia
Tidur larut malam, bangun tidur kesiangan. Sudah jadi kebiasaan mahasiswa nih rupanya. Eits, tapi ada juga lho yang masih bisa bangun pagi. Tergantung pribadi masing-masing. Tidur larut ini biasanya disebabkan revisi dari dosen yang tiada hentinya. Kalau masih berkali-kali direvisi gimana dong? Itu tandanya kamu tidak perhatikan petunjuk dari dosennya a.k.a dableg.
- Kanker (Kantong Kering)
Revisi berkali-kali bagaikan menghambur-hamburkan rupiah. Gak percaya? Lha coba hitung, yang direvisi ada berapa lembar. Terus dikalikan perlembarnya berapa rupiah. Nah kalau kamu punya printer sendiri ya masih lumayan irit. Tapi tetap saja, sayang tinta sama sayang kertas. Kamu tau gak? Kertas itu berawal dari 1 pohon yang harus ditanam puluhan tahun, baru bisa diolah menjadi selembar kertas. Kalau kamu revisi terus, sama aja kamu bikin hutan jadi cepat gundul. Lagi-lagi kamu harus beli kertas lagi. Belum sampai akhir bulan, ndalalah uang bulanan kamu sudah habis duluan.
- Jerawat
Menurut kesehatan para ahli, kurang tidur a.k.a tidur terlalu larut itu salah satu faktor penyebab tumbuhnya jerawat. So, jangan heran kalau anak-anak semester akhir itu berjerawat. Memang tidak semuanya, tapi bagi yang punya kulit sensitif ini sudah bukan hal tabu lagi.
- Mata Panda
"Duh, lingkaran mata gue makin tampak jelas nih!"
"Eh, itu belum seberapa dibanding mata gue, ini jelas lebih tebal yaa!"