Mohon tunggu...
indah nur wijayanti
indah nur wijayanti Mohon Tunggu...

journalism, creative writing, and creative art

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Backstory In Media

2 November 2015   22:54 Diperbarui: 2 November 2015   23:44 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dunia jurnalistik itu sangat luas. Dari segi wawasan, pengalaman, hingga persahabatan. Tak luput, setiap media berupaya memberikan kontribusi yang terbaik kepada khalayak dengan menyampaikan berita informasi secara akurat. Saya sendiri punya beberapa idola di bidang jurnalis. Sebut saja dari tv swasta B berwarna orange. Ketika siang tadi saya membuka media sosial, twitter. Terlihat idola saya dengan mention dengan seseorang yang awalnya, saya pikir dengan fans. Setelah saya klik lama tersebut, beliau mendapat kiriman pesan yang isinya menuduh tanpa bukti.

Masalah ini bisa jadi lantaran kekecewaan seorang fans terhadap suatu media (sebut saja tv swasta A berwarna merah) yang ia sukai, tapi jurnalis tersebut berpindah ke stasiun tv orange. Saya berpendapat hal ini adalah lumrah. Why? Because, everyone have the right get opportunity. Jurnalis dari media tv A pindah ke media tv B, karena ia mungkin ingin mengasah dan menggali ilmu baru dari tempat yang berbeda. Begitu pula dengan fans dari media tv tersebut yang kecewa.

Namun, sangat disayangkan upaya yang fans media tv A dengan cara melakukan serangan fajar melalui media sosial kepada jurnalis media tv si B. Seolah-olah ia memberikan image buruk terhadap jurnalis media tv B yang menghasut para jurnalis dari media tv lain untuk bergabung dengan media tv tersebut.

Sebagai masyarakat yang baik, seharusnya kita bisa berpikir jernih dengan adanya perpindahan jurnalis yang kita sukai. Tidak hanya terjadi di jurnalis, didunia bisnis maupun kantor-kantor yang bergerak dibidang apa saja, ini sudah menjadi hal yang biasa.

Marilah kita berpikir positif dan melihat berita tidak asal menerimanya saja, melainkan menelaah terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalah pahaman seperti hal tersebut. Apabila media tv A dan B dalam hubungan yang baik-baik saja, mengapa kita sendiri yang repot?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun