Mohon tunggu...
Indah Nursari Dewi
Indah Nursari Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indah

Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Risiko pada Kasus Nasabah AXA Mandiri yang Tertipu

12 Mei 2021   17:52 Diperbarui: 12 Mei 2021   17:52 1850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajemen risiko pada perbankan merupakan sektor usaha yang diatur dengan sangat ketat karena alasan-alasan tertentu. Bank merupakan sektor yang paling ketat diatur oleh lembaga yang berwenang. Alasan yang dikemukakan adalah karena bank mempunyai kekhususan, yaitu sektor tersebut melibatkan banyak pihak masyarakat. Bank yang bangkrut berdampak negatif pada deposannya, misalnya terganggunya sistem pembayaran, terganggunya mobilisasi dan kegiatan investasi. Karena itu perbankan diatur dengan ketat agar tidak menimbulkan akses negatif yang luas di masyarakat. Di Indonesia banyak bank yang memiliki kasus terkait risiko suatu bank tersebut, salah satunya pada kasus penipuan nasabah AXA Mandiri. Kasus tersebut membuat para nasabah bank mandiri kecewa dan tidak percaya lagi pada bank tersebut.

Pemegang polis AXA Mandiri dirugikan dengan penipuan investasi dana perusahaan asuransi tersebut. Bahkan di Facebook juga memiliki grup mengenai Info Penipuan dan Kejahatan AXA Mandiri, pada grup tersebut banyak sekali yang membicarakan terkait kasus asuransi yang ditipu, dan tidak disarankan untuk langsung tutup polis, tapi berjuang dulu meminta uang dikembalikan utuh dengan mencari bukti penipuan AXA mandiri. Entah pemalsuan data, penipuan ilustrasi, bahkan pemalsuan tanda tangan. Setelah menemukan bukti tersebut disarankan untuk datanglah ke kantor cabang AXA mandiri terdekat, siapkan data polis dan lain-lain, meminta form keluhan ke agen axa, tulis kronologis penipuan AXA mandiri sehingga kita masuk dan terjebak di dalamnya plus tuntutan agar uang kita kembali utuh, jangan lupa difoto formnya dan saat menyerahkannya pada FA tersebut, lalu setelah itu kirim keluhan lebih rinci lewat email AXA mandiri melalui alamat email customer axa-mandiri.

Pada grup tersebut dijelaskan lebih rinci kronologisnya disertai buktinya. Dalam beberapa hari, akan mendapatkan balasan nomor antrian, lalu akan ada konfirmasi dari pihak AXA pusat. Konfirmasi bisa berupa balasan email ataupun telpon langsung. Jika berkaitan dengan pemalsuan tanda tangan, biasanya diminta spesimen tanda tangan. Pemegang polis yang ditipu harus menulis contoh 10 tanda tangan mereka. Tutup polis tanpa berjuang memang akan rugi 50-75 % dari dana yang masuk. Jadi kalau ada yang menyarankan tutup polis langsung, itu bisa jadi agen axa yang merasa aman jika nasabah langsung tutup polis. Tutup polis adalah pilihan terakhir, jika memang tak ada celah sedikitpun untuk menuntut, tapi sebaiknya jangan menyerah. Bagaimana dengan cuti premi? Ya bisa juga tidak bayar, tapi cuti premi juga merugikan nasabah. Berapa bulan cuti, akan dipotongkan uang investasi yang ada.

Dari korporasi Bank Mandiri akan melepas seluruh kepemilikannya di perusahaan asuransi Mandiri di AXA General Insurance atau MAGI, direktur bisnis dan jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan pertimbangan saham di asuransi umum ini, lantaran nilai imbal hasil investasi bisnis terbilang lambat. Berbanding terbalik dengan jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnisnya, untuk itu Bank Mandiri akan melepas kepemilikan sisa saham di Mandiri AXA General Insurance yang masih 20% di perusahaan patungan tersebut.

CNBC Indonesia
CNBC Indonesia

Dari pernyataan tersebut terdapat analisis manajemen risiko pada perbankan yaitu untuk menciptakan suatu pengawasan perbankan yang stabil juga diperlukan beberapa faktor pendukung, antara lain infrastruktur yang baik, contohnya adalah akuntan publik yang independen, peraturan perbankan yang memadai, penyelesaian permasalahan perbankan dengan baik, dan banyak hal lain yang mempengaruhi. Manajemen risiko dalam perbankan salah satunya juga ditempuh melalui pengawasan perbankan yang baik ini, tidak hanya semata-mata dengan analisis kredit atau keuangan saja. Analisis seperti itu tidaklah cukup efektif untuk mengelola risiko yang ada. Dikutip dari ahliperbankan.com

Diperlukan juga adanya kepercayaan dari masyarakat dari suatu bank agar suatu bank dapat memiliki kepercayaan, misalnya dengan adanya tetap menjaga kepercayaan masyarakat dapat menjamin tingkat likuiditas yang harus beroperasi secara efektif dan efisien untuk mencapai tingkat rentabilitas atau keuntungan yang memadai. Lembaga bank sangatlah penting dalam pelayanan prima terhadap kepercayaan nasabah. Semakin kita sadari bahwa pelayanan dan kepercayaan nasabah suatu kesatuan yang sulit dipisahkan dan merupakan sebuah aspek dalam rangka pertahanan bisnis untuk memenangkan persaingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun