Lombok Timur Kelompok  Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa ( PMD) Universitas Mataram (UNRAM) Sukses Menggelar Sosialisasi dan Praktek Pembuatan Bubuk Cabai  di Desa Pengadangan Barat. (16/ 01/ 2025).
Sosialisasi dan praktek pembuatan bubuk cabai diselenggarakan pada tanggal 12 Januari 2025 di rumah salah satu warga. Kegiatan ini dihadiri oleh perangkat desa, ibu-ibu PKK, dan masyarakat. Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias. Diki Sandra selaku ketua KKN PMD UNRAM di Desa Pengadangan Barat mengatakan bahwa masyarakat seringkali membuang kulit cabai karena mereka hanya memanfaatkan tulangnya saja. Limbah kulit cabai tersebut menghasilkan bau yang tidak sedap. "Hadirnya kami di desa ini untuk mengatasi masalah limbah kulit cabai dengan membuat ataupun mengolahnya menjadi bubuk cabai yang enak," jelas Diki.
Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian materi oleh Anggun Berliantina Mahasiswi dari Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Materi yang disampaikan tentang "Pemanfaatan Limbah Kulit Cabai Menjadi Olahan Bubuk Cabai". Setelah sosialisasi, dilanjutkan dengan sesi praktek, masyarakat diajak berpartisipasi dalam pembuatan bubuk cabai. Mulai dari membersihkan bahan-bahan yang diperlukan dan mencampurkan bahan penyedap. Setelah itu semua bahan-bahan tersebut di blender sampai halus atau sesuai selera. Masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK sangat antusias mengikuti rangkaian acara ini.
"Dengan adanya kegiatan ini membantu kami mengurangi limbah, membantu menyimpan bubuknya karena sekarang harga cabai mahal, dan tentunya dengan adanya ini menjadi lebih praktis ketika ingin menggunakan cabai. Ini juga membantu kami mendapatkan pendapatan."
Nurhidayah, salah satu perangkat desa Pengadangan Barat, mengungkapkan rasa senangnya mengikuti acara ini karena menambah wawasan mengenai pengelolaan limbah kulit cabai ini. "Saya sangat senang sekali atas hadirnya kalian karena memberikan inovasi seperti ini bisa mengurangi limbah, menciptakan produk, dan membantu membuat olahan yang enak," ujarnya.
Program kerja ini diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat setempat ataupun semua orang sebagai langkah untuk mengurangi limbah organik yang mencemari lingkungan dan menjadi peluang usaha maupun mata pencaharian tambahan. (indah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H