Mohon tunggu...
Indah Nur Lailia
Indah Nur Lailia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran

Hanya manusia yang ingin menuangkan pikiran dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Campur Kode dalam Penulisan Arternate Universe (AU)

28 Juni 2024   08:47 Diperbarui: 28 Juni 2024   09:32 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

APA ITU ALTERNATE UNIVERSE?

Penggemar fiksi tentu sudah banyak yang tidak asing dengan yang disebut alternate universe. Alternate universe atau yang biasa disebut AU merupakan salah satu cabang fiksi penggemar yang disajikan dalam bentuk fake chat atau chat palsu.  Biasanya, AU dipublukasikan di media sosial X (Twitter), TikTok, Instagram, dan aplikasi menulis Wattpad. 

Saat proses pembuatan AU ini pengarang diharuskan untuk melakukan campur kode agar cerita yang digunakan lebih hidup. Setiap gelembung chat yang ditulis dari tokoh yang berbeda-beda mengharuskan penulis mencari gaya penulisan (typing) sesuai karakter tokoh, ini berlaku baik di percakapan grup maupun percakapan pribadi. Penulisan AU membuat pengarang harus melakukan campur kode dalam bentuk gaya tulisan yang mewakili setiap tokoh. 

APA ITU CAMPUR KODE?

Campur kode dalam penulisan AU adalah sebuah keharusan, bahkan disertai kekonsistenan, kegagalan dalam meramu kode-kode akan membuat cerita tersebut gagal. Lalu, sebenarnya apa yang disebut dengan campur kode? Campur kode adalah penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa, pemakaian kata, klausa, idiom, sapaan, dan sebagainya.

BAGAIMANA CAMPUR KODE DALAM PENULISAN AU?

Penulisan alternate universe memerlukan ketelitian dari sang pengarang, gaya dan kepribadian tokoh akan tampak jelas dari ketikan chat yang ditampilkan. Tokoh A misalnya dicirikan ketikannya yang tidak diawali huruf kapital, tokoh B yang selalu menyingkat ketikan, tokoh C dengan tata bahasa yang baik, tokoh D yang sering menggunakan emotikon, tokoh E yang menggunakan bahasa alay, tokoh F dengan bahasanya yang cenderung kasar, dan sebagainya. Dalam satu gambar (sebab AU adalah bentuk tangkap layar dari ruang chat) akan menampilkan percakapan tokoh-tokohnya dengan ciri khasnya masing-masing. Ini berarti satu orang (pengarang) melakukan kegiatan mencampur banyak kode dalam satu waktu dengan disengaja. Kegiatan menulis AU juga bukan kegiatan formal, dilakukan dalam situasi santai tanpa pakem-pakem yang mengikat, serta terdapat kebebasan dalam diri penulis untuk mengekspresikan dan membangun ceritanya. Hal tersebut merupakan ciri campur kode yang menonjol.

Campur kode yang terjadi dalam penulisan AU ini dapat dikatakan sebagai sesuatu yang unik dan sebuah tantangan tersendiri bagi pengarang. Perlu diketahui bahwa tidak semua pengarang atau penulis AU mampu melakukan campur kode dengan baik dalam ceritanya. Tanpa disadari masih banyak penulis AU yang tidak bisa membuat ciri khas pada setiap tokohnya yang tergambar dalam ketikan chat. Hal ini menyebabkan chat terasa palsu, seperti ketikan satu orang saja meskipun telah ditandai dengan nama-nama tokoh. Oleh karena itu, kemampuan campur kode dalam AU perlu dibarengi dengan riset dan kekonsistenan. Setelah penulis berhasil menemukan ciri khas setiap tokoh, ia harus terus melakukan campur kode pada setiap bagian cerita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun