Mohon tunggu...
MAGANG MICA UMSIDA
MAGANG MICA UMSIDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magang MBKM Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Semua konten yang diliput merupakan tugas luaran magang MBKM 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

SD Muhammadiyah 1 Candi: Sedekah Jelantah Jadi Jariyah

18 November 2024   08:55 Diperbarui: 18 November 2024   09:28 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sidoarjo - Pada hari Jumat (15/11/2024), SD Muhammadiyah 1 Candi menggelar kegiatan amal bertajuk 'Sedekah Jelantah Jadi Jariyah', yang dimeriahkan oleh seluruh warga sekolah dengan membawa minyak jelantah atau minyak bekas pakai untuk disedekahkan. Kegiatan ini merupakan bagian dari circular school yang ada di SD Muhammadiyah 1 Candi, yang bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan sekaligus menggalang dana untuk pembangunan Masjid Al-Mujaddid. Dalam kesempatan ini, SD Muhammadiyah 1 Candi menggandeng Noovoleum sebagai mitra pengolah minyak jelantah (used cooking oil) menjadi energi terbarukan. 

Ustadzah Fitri Nur Aeni, S.Pd., selaku Kaur Inklusi dan Kesiswaan SD Muhammadiyah 1 Candi menjelaskan bahwa kegiatan ini berangkat dari kesadaran akan potensi minyak jelantah yang sering terbuang percuma, padahal dapat diolah kembali menjadi bahan bakar atau produk lainnya. “Melalui kegiatan ini, kami juga ingin menanamkan nilai-nilai sosial seperti kepedulian terhadap lingkungan dan semangat berbagi,” jelasnya.

Minyak Jelantah sebagai Wadah Sedekah

Menurut Ustadzah Fitri, pemilihan minyak jelantah sebagai bentuk sedekah didasarkan pada kemudahan akses dan dampaknya terhadap lingkungan. Setiap rumah tangga yang menghasilkan minyak jelantah, yang jika dibuang sembarangan dapat mencemari lingkungan. Selain itu, minyak jelantah juga memiliki nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial. 

Di SD Muhammadiyah 1 Candi, siswa diajarkan untuk memanfaatkan minyak jelantah yang ada di rumah mereka sebagai wadah untuk berbagi. Dengan cara ini, siswa tidak hanya berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga belajar untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang memberikan manfaat bagi pembangunan masjid dan kebutuhan lainnya. 

Dalam pelaksanaannya, SD Muhammadiyah 1 Candi menyediakan tempat khusus untuk menampung minyak jelantah yang dibawa siswa, yang kemudian diserahkan kepada mintra pengolah, Noovoleum, untuk diolah menjadi produk terbarukan. Selanjutnya, seluruh penjualan minyak ini akan dikelola untuk mendukung kebutuhan pembangunan Masjid Al-Mujaddid, seperti pembelian bahan bangunan dan upah pekerja.

Rencana Pengembangan di Masa Depan

Kegiatan 'Sedekah Jelantah Jadi Jariyah' ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga memberi pelajaran berharga bagi para siswa. Mereka belajar menjaga lingkungan, memahami nilai ekonomi, serta mengembangkan karakter sosial seperti kepedulian dan gotong royong. Selain itu, berdasarkan keterangan yang diberikan Ustadzah Fitri, kegiatan ini mendapatkan respon yang positif dari para siswa dan orang tua. 

"Para siswa merasa senang dapat berkontribusi langsung dalam kegiatan sosial, sementara orang tua mendukung penuh program ini karena sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang diajarkan di sekolah," jelasnya.

Melihat keberhasilan dari kegiatn ini, SD Muhammadiyah berencana untuk melanjutkan dan mengembangkan kegiatan serupa. “Kami berharap dapat memperluas jenis sampah yang dikumpulkan atau bahkan mengadakan lomba kreatif dengan bahan bekas,” tutup Ustadzah Fitri dalam wawancaranya. 

Dengan adanya kegiatan ini, SD Muhammadiyah 1 Candi tidak hanya mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga membangun kesadaran sosial yang mendalam untuk masa depan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun