Mohon tunggu...
Indah NurHafifah
Indah NurHafifah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi IAIN JEMBER

تدريس المعلم في المدرسة الابتدائية في الجامعة الاسلامية الحكومية جمبر

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Analisa Filsafat Pendidikan Esensialisme dan Tokoh Pemikirannya

8 Mei 2020   18:55 Diperbarui: 8 Mei 2020   18:52 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum wr wb

Semoga kita semua diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh dengan keberkahan ini, Aamiin

Pengertian filsafat pendidikan esensialisme dan tokoh pemikirannya

Filsafat ini lebih mendasarkan kepada nilai-nilai pendidikan kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat manusia. Nilai nilai yang dimaksud bisa berupa nilai nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun dan telah teruji dalam gagasan dan cita cita dalam perjalanan waktu. Paham ini bertumpu pada paham idealisme dan realisme, yang mana anak harus menggunakan kebebasannya dan ia memerlukan disiplin orang dewasa untuk membantu dirinya, dan juga manusia dapat memilih suatu kebenaran untuk dirinya dan lingkungannya bahwa generasi perlu belajar untuk mengembangkan diri setinggi tingginya dan kesejahteraan sosial.

Para esensialis (Thomas Briggs, Fredick Breed dan Isac L Kendell) yang sama sama berpandangan bahwa fungsi utama sekolah adalah untuk menyampaikan warisan budaya yang ada dan sejarah kepada generasi muda agar dapat menanamkan nilai nilai luhur yang tertera jelas.

Sedangkan William C Bagley beranggapan bahwa esensialisme menawarkan teori yang kokoh tentang pendidikan, sedangkan sekolah sekolah pesaingnya (progesivisme) memberi teori yang lemah, adanya minat yang kuat yang sering tumbuh dari upaya upaya belajar awal yang memikat perhatian bukan karena dorongan dari dalam jiwa, adanya pengarahan dan bimbingan orang yang dapat melekat pada masa balita yang panjang, serta mendiplinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan.

Wassalamu'alaikum wr wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun