Progresivisme merupakan aliran yang menekankan bahwa pendidikan bukanlah sekedar hanya kegiatan mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, melainkan melatih kemampuan dan keterampilan dengan memberikan rangsangan yang tepat kepada mereka, sehingga mereka dapat berpikir secara sistematis, seperti analisis, pertimbangan, dan sebagainya.
Progresivisme memandang sesuatu ke depan, semua yang ada dibelakang dijadikan catatan sejarah yang berguna untuk dipelajari. Peserta didik dilihat sebagai makhluk yang bebas, aktif, kreatif, dan dinamis. Kedudukan manusia sangat penting dalam menentukan kemajuan dan perkembangan, kebudayaan dan peradaban. Dengan akal budinya, manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan, sarana, kebutuhannya, sehingga mampu menghasilkan perubahan dan perkembangan. Apabila ditinjau dari sudut pragmatisme, maka aliran ini merupakan pelaksana terbesar dari pendidikan progresivisme. Tidaklah heran kalau pendidikan progresivisme selalu menekankan tumbuh dan berkembangnya sikap mental dan pemikiran dalam pemecahan masalah.
Beberapa tokoh dalam aliran ini adalah george axtelle, william o Stanley, ernest bayley, lawrence b. Thomas, dan frederick c neff.
Yang memiliki pandangan bahwa lingkungan yang ada, baik mengenai manusia maupun yang lain itu tidak sama atau statis, akan tetapi selalu mengalami perubahan-perubahan yang disebabkan oleh kemampuan manusia dalam mempelajari banyak hal dan juga memikirkan serta mengantisipasi hal-hal yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H