Mohon tunggu...
Indah Nurul Cahyani
Indah Nurul Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Health Student

.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa KKN UAD Reguler 88 Berpartisipasi dalam Proses Pembuatan Gula Merah di Pedukuhan Kadigunung

2 Maret 2022   12:31 Diperbarui: 2 Maret 2022   12:59 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan pembuatan gula merah bersama KWT di Pedukuhan Kadigunung/Dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 88 Universitas Ahmad Dahlan Unit XXII.A.1 yang berlokasi di Pedukuhan Kadigunung, Kelurahan Hargomulyo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo berpartisipasi dalam kegiatan pembuatan gula merah. 

Doni Wiguna selaku ketua dari unit XXII.A.I yang sekaligus menjadi perancang program tematik menjelaskan alasan mengapa ia memilih program tersebut. Menurutnya, program ini dipilih karena kegiatan pembuatan gula merah merupakan mata pencaharian utama masyarakat Pedukuhan Kadigunung. Ia menambahkan, "Kegiatan ini kami pilih karena berpotensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Pedukuhan Kadigunung jika dipasarkan dengan metode yang tepat."

Unit XXII.A.1 mendatangi salah satu warga yang bekerja sebagai pembuat gula merah pada kamis pagi tanggal 17 Februari 2022. Rupanya, Kelompok Wanita Tani atau yang biasa disingkat dengan KWT merupakan penggerak dalam pembuatan gula merah ini. Ibu Lasmi selaku salah satu pembuat gula merah menuturkan bahwa kegiatan ini telah dilakukan selama bertahun-tahun.

Kegiatan pembuatan gula merah bersama KWT di Pedukuhan Kadigunung/Dokpri
Kegiatan pembuatan gula merah bersama KWT di Pedukuhan Kadigunung/Dokpri

Adapun cara pembuatannya, terang Lasmi. Pertama, gula merah yang bahan baku utamanya adalah nira yang berasal dari bunga pohon kelapa yang memiliki rasa manis. Nira yang merupakan cairan manis dari bunga pohon kelapa tersebut diambil terlebih dahulu dan apabila sudah terkumpul, nira tersebut dibawa ke dapur produksi untuk dimasak dalam wajan. Kedua, nira yang telah dimasak menggunakan tungku, didiamkan selama kurang lebih 3 jam. Ketiga, setelah mencapai kekentalan tertentu, wajan diangkat dari tungku api yang kemudian dicetak menggunakan batok kelapa. Keempat, tunggu sampai mengeras yang selanjutnya dapat dikeluarkan dari cetakan sehingga siap dipasarkan atau sekedar dikonsumsi sendiri.

Kegiatan KKN UAD ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang ekonomi. Selain itu, kegiatan ini mampu menjadi langkah awal dalam menyambut program pemerintah untuk menjadikan Desa atau Kelurahan Hargomulyo sebagai Desa Wisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun