THT (Telinga Hidung Tenggorokan). Maka kami pun ke klinik setelah membuat janji. Suami ternyata sudah beberapa hari merasa telinganya buntu, jadi dia mau periksa juga.
Sudah agak lama si bungsu sering tidak mendengar jika ditanya. Sepertinya lubang telinganya tertutup kotoran. Saya lapor ke suami agar si bungsu dibawa ke dokterKami periksa di klinik apotek Rezky Farma di Perumahan Bumi Tamalanrea Permai, Makassar. Dokter spesialis THTnya perempuan sudah sepuh dan selain dokter beliau juga seorang doktor.
Pertama si bungsu yang diperiksa. Oh kotoran telinganya banyak, kata dokter. Memang dulu waktu kami tinggal di Jogja, kami rutin memeriksakan telinga si bungsu karena cepat sekali kotor. Saat di Makassar ini, efek dokter THT jauh, kami jadi jarang periksakan telinganya.
Kadang-kadang saja saya bersihkan telinga si bungsu secara manual, walau tak bisa sembarangan juga. Harus hati-hati dan kalau letak kotoran tidak terjangkau alat, paling aman serahkan pada ahlinya: ke dokter.
Telinga adalah organ yang sensitif. Lubang telinga juga sangat kecil dan gelap. Harus disenter atau dilihat baik-baik dengan bantuan cahaya.Â
Salah satu bagian telinga yaitu gendang telinga berupa membran tipis, tidak boleh sampai terkena alat pembersih yang kita masukkan. Kalau gendang telinga sampai rusak, dapat mengakibatkan rusaknya pendengaran kita. Jadi selalu hati-hati jika membersihkan telinga sendiri ya, teman.
Dokter segera membersihkan telinga si bungsu. Kotoran dikeluarkan dari telinga kiri dan kanan. Dan itu cukup banyak.
Setelah itu giliran suami diperiksa telinganya. Keluhannya seperti ada dengung. Kadang telinga terasa buntu seperti sedang berada di ketinggian.
Dokter memeriksa telinga. Katanya ada kotoran tapi sedikit. Lalu dibersihkan.Tenggorokan juga diperiksa. Juga hidung. Dokter menyampaikan beberapa dugaan terkait keluhan suami, dan memberikan resep obat.
Setelah memeriksa anak dan suami saya, dokter itu memandangi saya, lalu berkata: Ayo, ibu saya periksa juga. Ia memberi kode agar saya duduk di kursi pasien.
Sambil beranjak pindah kursi, saya bilang: Tapi saya nggak sakit telinga, dok.