Pagi tadi saya sedang mencari literatur online bersama teman ketika sebuah berita selebriti melintas di layar laptop. Marissa Haque meninggal dunia. Saya langsung tersentak dan buru-buru mengklik berita tersebut.
"Jangan-jangan hoaks tuh, sekarang banyak sekali berita judulnya apa isinya apa," cetus teman saya.
"Tapi ini kan Kompas.Com. Nggak mungkin sembarangan," bantah saya. Tapi saya juga masih penasaran sehingga beralih ke instagram.
Akun mbak Icha sendiri dan mas Ikang bersih, tapi banyak komen belasungkawa. Akhirnya saya ke akun Chiki Fawzi, dan menemukan berita itu benar.
Innalillahi wa innailaihi rajiuun. Tidak ada kedekatan apapun antara saya dengan beliau. Tapi beliaulah sosok artis yang di tahun 80-an saat saya kecil, saya anggap orang tercantik di dunia. Â Karena memang dia cantik sekali.
Tapi saya bukan fans dan nggak pernah ngefans sama artis. Hanya ada beberapa artis yang saya kagum termasuk beliau.
Kadang saya baca-baca postingan instagramnya. Â Ada saat-saat di mana beliau menggelegar...speak up kencang untuk hal-hal yang ia anggap tak benar.
Namun yang paling membuat saya salut adalah jiwa pembelajarnya yang selalu menyala-nyala. Marissa Haque hobi sekolah hingga jenjang tertinggi. Ia juga selalu membagikan ilmu-ilmu dalam postingannya. Postingan terakhirnya tentang ilmuwan-ilmuwan muslim.
Pada profil instagramnya tertulis: an actress, a lecturer at IBS, a halal management and islamic lifestyle researcher. Salut banget. Mbak Icha ibaratnya sudah membuat dirinya sosok yang dihormati dan berperan penting di dunia pendidikan, namun ia tak pernah lupa dari mana ia berasal sehingga dengan bangga ia tetap mencantumkan aktris sebagai profesinya. Ia salah satu artis Indonesia yang membanggakan.
Satu lagi yang saya kagum, Mbak Icha sudah bertahun-tahun memutuskan berhijab. Perempuan yang pernah saya anggap perempuan paling cantik sedunia itu, ternyata kemudian memberi nilai tambah pada kecantikan dirinya. Cantik itu untuk ditutup dengan rapi sehingga semakin ayu bersahaja.