Tujuh belas Agustus hampir tiba. Seperti biasa seluruh kantor pemerintah, organisasi, sekolah, mempersiapkan lomba-lomba untuk memeriahkan perayaan hari kemerdekaan. Tak terkecuali kantor saya, sudah merencanakan akan menyelenggarakan pertandingan bulu tangkis.
Di area kantor kami ada perumahan dinas yang terbuat dari kayu. Kebetulan beberapa bulan lalu ada yang rusak parah dan harus dirobohkan karena berbagai pertimbangan. Area bekas rumah tersebut digunakan untuk membuat lapangan bulu tangkis. Secara rutin, pegawai kantor juga sudah punya grup bulu tangkis yang rutin bermain tiap Selasa dan Sabtu malam.
Permainan bulu tangkis merupakan permainan yang populer di Indonesia. Saya masih ingat saat masih kecil menonton pertandingan nasional dan mengelu-elukan Hastomo Arbi. Belum lagi pasangan fenomenal kita Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma, pernah merajai dunia bulu tangkis tunggal putri dan tunggal putra pada zamannya. Jauh sebelum itu, siapa yang tak kenal Rudi Hartono, juara delapan kali All England dan juga Liem Swie King yang terkenal dengan jump smashnya.
Kehebohan rencana pertandingan bulu tangkis di kantor, membuat saya penasaran mencari tahu bagaimana olah raga bulu tangkis masuk ke Indonesia. Walaupun masa kecil saya dihebohkan dengan menonton pertandingan bulu tangkis -- karena semua kakak dan orang tua saya suka, namun saya sekarang ini tidak terlalu mengikuti perkembangan dunia olah raga tepok bulu itu. Jadi mari kita belajar sejarahnya dulu dari awal.
Olah raga bulu tangkis awalnya adalah permainan bola sepak yang ditendang ke depan dan  ke belakang selama mungkin dan dikenal sebagai permainan battledore. Permainan ini makin terkenal setelah dimainkan di istana Badminton House, Gloucestershire, Inggris. Permainan dilakukan oleh Duke of Beaufort beserta 11 anggota keluarganya.
Tentara Inggris membawa permainan ini ke India dan menambahkan jaring atau net.
Tahun 1893 dibentuk asosiasi bulu tangkis di Inggris yang kemudian memicu pembentukan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) di tahun 1934. Pelan-pelan bulu tangkis mulai mendunia diawali dengan tersebar di masyarakat pada negara-negara persekutuan Inggris dan jajahannya.
Pada tahun 1930-an bulu tangkis mulai masuk ke Indonesia berkat negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia dan pelan-pelan menjadi permainan yang diminati semua kalangan masyarakat.
Pada tahun 1951 dibentuklah Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) dengan ketuanya umumnya A. Rochdi Partaatmadja. Kemudian mulailah diselenggarakan berbagai kejuaraan dan makin ramailah dunia perbulutangkisan Indonesia.