Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nilai Rapor Didongkrak untuk Jalur Prestasi, Jarak Rumah Direkayasa untuk Jalur Zonasi, Ayo, Pakai Sistem yang Fair untuk Kurangi Manipulasi

21 Juli 2024   18:28 Diperbarui: 21 Juli 2024   18:47 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak butuh dipercaya dan didukung kejujurannya (Sumber: pexels/emily ranquist)

Jangan tanya saya tahu dari mana, yang jelas kisah-kisah seperti ini banyak terdengar tiap PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di sekolah.

Sama seperti pada jalur prestasi, kecurangan di jalur zonasi seperti ini, menyebabkan terhalangnya kesempatan siswa-siswi yang seharusnya lebih berhak masuk di SMP atau SMA tujuan.

Anak-anak butuh dipercaya dan didukung kejujurannya

Sebenarnya apa yang didapat dengan memalsu nilai rapor ataupun memalsu titik koordinat tempat tinggal? Tujuan tercapai. Dapat sekolah di sekolah pilihan. Yang penting anakku lolos, peduli amat dengan anak orang lain yang sebenarnya lebih berhak sekolah di sana.

Begitukah?

Wahai orang tua, guru, ataupun pihak mana saja yang terkait dengan semua rekayasa tersebut. Saya bukan malaikat, saya juga banyak dosa. Tapi pernahkan terpikir di kepala kita, untuk tidak meracuni anak-anak kita dengan dosa kita orang-orang dewasa?

Mungkin kita dalam sistem manajemen pekerjaan kita, telah dipaksa untuk berbuat kecurangan kecil-kecilan. Kita bisa memasang tampang tak bersalah dan menyalahkan sistem. Tapi apakah anak-anak kita harus mengalami dosa berjamaah yang terlalu dini?

Contoh ilustrasi percakapan di bawah ini:

"Nak, tenang saja, nanti mama atur supaya kamu masuk di SMA itu."

"Tapi, Ma. Kawanku yang rumahnya lebih dekat dengan SMA itu saja tidak diterima. Apalagi aku?"

"Ada caranya. Sudah, kamu diam saja, serahkan semuanya pada mama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun