Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang Baik Ada di Soppeng: Kisah Mengganti Ban Mobil yang Rusak

19 Juli 2024   04:11 Diperbarui: 21 Juli 2024   05:17 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Rabu, 17 Juli 2024, saya dan dua rekan kantor berangkat tugas ke Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Kami berangkat dengan kendaraan kantor plat merah dengan rute: Makassar-Maros-Pangkep-Barru-Soppeng.

Awalnya kami berdiskusi sebaiknya lewat mana karena ada dua jalur yang bisa ditempuh yaitu lewat Bone atau Barru. Perjalanan lewat Bone dihindari karena ada daerah yang ditengarai masih macet sebab perbaikan jalan. 

Perjalanan lewat Barru akhirnya dipilih, walaupun teman yang pegang setir sempat bilang:


"Lama saya nggak lewat sini (Barru) karena seingat saya dulu rusak jalanan."

Saya yang duduk di sampingnya hanya mengangguk, mengingat sepanjang perjalanan, kondisi jalan cukup normal. Hingga kami sampai di wilayah Bulu Dua. Ini adalah daerah pegunungan dengan udara sejuk, jalanan agak berkelok, tapi sepi kendaraan.

Tepat di Bulu Dua ada sebuah tempat wisata dan beberapa tempat makan. Kami tidak singgah karena kami sudah makan siang di Barru.

Selepas Bulu Dua, jalan masih sepi, tapi kondisinya mulai berlubang. Pada satu titik, teman yang bawa mobil berusaha menghindari lubang yang cukup besar, tapi akhirnya terpaksa melaluinya dengan agak banting setir ke kiri karena ada kendaraan dari depan melaju di sebelah kanan. 

Saya merasa guncangan yang cukup kencang dan merasa ada yang salah dengan ban kanan belakang mobil. Sekilas saya tadi juga sempat melihat bahwa lubang yang kami lalui tidak rata dan ada bagian runcingnya.

Tak lama teman saya berhenti.

"Kena ban depan, Mbak."

"Kenapa perasaanku ban belakang, ya?" tanya saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun