Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Meluangkan Waktu untuk Hobi, di Sela Berbagai Aktivitas Perempuan Pekerja

2 Mei 2024   22:17 Diperbarui: 2 Mei 2024   22:29 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi perempuan yang juga bekerja di luar rumah sebagai PNS, saya memiliki kesibukan ganda. Pertama mengurus urusan domestik seperti masak, cuci piring dan membersihkan rumah. Alhamdulillah nyuci sudah diambil alih suami, dan seterika diberesin tetangga. Kedua tentu saja mulai 07.30 -- 16.00 beraktivitas di kantor menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh atasan. Lalu kapan waktu untuk mengerjakan hobi?

Banyak perempuan yang merelakan hobi dan passionnya melayang, dengan dalih ingin fokus bekerja dan berumah tangga. Percayalah, salah satu contohnya adalah saya, dulu. Setelah menikah saya tidak lagi meluangkan waktu untuk hobi (Oiya, hobi saya menulis dan membaca). Membaca mungkin masih, namun menulis yang serius, sudah jarang. Padahal sejak SMA dan kuliah, saya gemar menulis cerpen dan mengirimkannya ke majalah cetak. Saya benar-benar vakum dan ada barangkali 10 tahun-an vakumnya. Saya buta perkembangan dunia percerpenan di majalah. Saya vakum di saat majalah Anita Cemerlang masih berjaya, dan saya tidak menyadari kapan majalah tersebut berhenti terbit.

Hingga kemudian saya tinggal di Jogja, lalu seperti tiba-tiba "byurrr" saya disiram air sejuk, bertemu teman-teman dalam komunitas yang bergerak di literasi. Saya gabung dengan komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Jogja, lalu gabung dengan komunitas Merah Jambu (sekelompok penulis cerita anak). Saya kembali ke dunia yang saya cintai sebelumnya, namun ternyata tak pernah padam rasa cinta itu walau sudah 10 tahun vakum. Rasanya seperti CLBK, begitu. Kebetulan saya waktu itu di Jogja dalam rangka studi belajar, jadi saya memiliki waktu luang untuk menulis, karena sudah tidak ada kewajiban ngantor. Kewajibannya harusnya belajar, tapi biar nggak stress, kembali menekuni hobi lama adalah jalan ninja.

Mengikuti lomba menulis cerpen di komunitas Pulpen, Kompasiana (Sumber: tangkapan layar instagram pulpenkompasiana)
Mengikuti lomba menulis cerpen di komunitas Pulpen, Kompasiana (Sumber: tangkapan layar instagram pulpenkompasiana)

Ketika kembali aktif bekerja di Makassar, saya sudah tak mau lagi mengesampingkan hobi saya. Saya mau kesibukan sebagai perempuan pekerja dan sebagai ibu rumah tangga, saya tambah satu lagi yaitu kesibukan sebagai perempuan penulis. Kalau ngaku penulis ya setiap hari harus menulis. Nggak papa dan nggak merasa terbebani karena saya bahagia dengan menulis.

Jadi akhirnya kembali ke pertanyaan di paragraf pertama, lalu kapan waktu untuk mengerjakan hobi? Saya menulis ketika semua pekerjaan domestik rampung di sore hari. Sore sepulang kantor, kalau pas rajin saya langsung masak dan rampung usai maghrib. Kalau pas nggak rajin ya cari-cari lauk di aplikasi go food, hehe. Nah, kalau seluruh anggota keluarga sudah makan malam, berarti sudah aman, saya bisa melakukan hobi menulis. Urusan tumpukan piring yang belum dicuci mah gampang, bisa dicicil, hehe.

Selain menulis pada malam hari, saya juga menulis di hari Sabtu dan Minggu serta saat libur. Sekarang saya lebih banyak menulis di Kompasiana, satu artikel dengan panjang 500 -- 1000 kata, bisalah ditulis dalam sekali duduk. Kalaupun tidak bisa ya tidak apa-apa. Satu artikel boleh diselesaikan dua sampai tiga hari. Sedangkan kalau nulis lainnya ya harus dicicil. Misalnya menulis novel yang tentunya membutuhkan jumlah kata yang lebih banyak. 

Kadang saya juga mengikuti lomba-lomba menulis, tapi belum berani mencoba lomba atau seleksi menulis yang kelas atas macam sayembara DKJ, GLN, kurasi SIBI, lomba Balai Bahasa, atau lainnya. Saya hanya ikut lomba yang sekiranya saya masih bisa mematuhi deadlinenya dan tingkat kesulitannya masih dapat saya atasi. Sesenang-senangnya saya menulis, saya masih sadar untuk mengutamakan pekerjaan utama saya. Jadi kadang memang saya rehat nulis selama lima hari sampai satu minggu, jika pekerjaan kantor sedang padat-padatnya.

Nah, begitulah cara saya menyempatkan menulis di antara berbagai kesibukan ibu rumah tangga dan perempuan pekerja. Semoga dapat menginspirasi. Salam.

Novel solo pertama saya, terbit tahun 2023 (Sumber: dokpri)
Novel solo pertama saya, terbit tahun 2023 (Sumber: dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun